unescoworldheritagesites.com

Pangdam V/Brawijaya Sebut Para Veteran Pahlawan Bersahaja Bagai Sherpa Tenzing di Himalaya - News

Pangdam V/Brawijaya Mayjend TNI Farid Makruf bersama para veteran, warakawuri dan Keluarga Besar TNI saat silaturahmi di Gedung Balai Prajurit Kodam V/Brawijaya, Surabaya  (istimewa )

Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Farid Makruf menggelar silaturahmi dengan para veteran dan warakawuri (istri seorang militer/purnawirawan) dan Keluarga Besar TNI di Gedung Balai Prajurit Kodam V/Brawijaya, Surabaya, pada Senin (10/4/2023).

Dihadapan para serdadu sepuh itu, Farid Makruf menyampaikan bahwa berkat para pendahulunya TNI bisa seperti saat ini. Para veteran merupakan pejuang sebenarnya, sementara mereka yang saat ini tengah aktif berdinas adalah pewarisnya. Bedasarkan itulah ia menyebut para veteran bagaikan Sherpa Tenzing Norgay di Himalaya.

Tenzing adalah pengangkut barang yang memandu Sir Edmund Hillary dari Selandia Baru mendaki Mount Everest. Ia pun mengisahkan Tenzing Norgay yang memberikan kesempatan kepada Edmund Hillary untuk menjejakkan kaki pertama kali di puncak Gunung Everest pada 29 Mei 1953. Padahal, ia punya kesempatan menjadi orang yang pertama untuk itu. Inilah yang dinilai oleh Farid Makruf sebagai sikap seorang pahlawan.

Baca Juga: Di Depan Para Veteran, Pangdam V/Brawijaya Cerita Keberhasilan Hillary Gapai Puncak Mount Everest

"Bapak dan ibu sekalian adalah orang tua kami. Orang tua yang dulu membesarkan kami, TNI. Dan kami yang sekarang mendapatkan kesempatan memimpin cikal bakalnya adalah bapak ibu sekalian," ungkap Farid Makruf dari rilis Pendam V / Brawijaya yang diterima , Selasa (12/4/2023).

Ia juga terlihat menghayati dan terharu saat mendengar Hymne Veteran. Ia mengingat bagaimana para veteran meneteskan peluh dan darah berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Saat ini, ada di antara para veteran menjadi pejabat, menjadi pengusaha, tapi ada yang belum beranjak ke mana-mana sejak masa perjuangan itu. Namun, para veteran tetap menerima nasib dengan lapang dada, tenang, penuh hikmat, dan istiqamah.

Baca Juga: Pangdam Brawijaya Gagas Pesantren Kilat, Pasukan Tempur Kaji Kitab dan Tafsir

Menurutnya, ini adalah sesuatu yang patut diteladani. Sebab memang tidak semua harus menjadi pahlawan, cukuplah berdiri di tepi jalan dan bertepuk tangan untuk sang pahlawan. Lalu ia telah merasa dirinya sebagai bagian dari keberhasilan sang pahlawan.

"Ini adalah kisah nyata tentang Edmund Hillary dari Selandia Baru. Ia didapuk sebagai orang pertama yang berhasil mencapai puncak Gunung Everest atau Sagarmatha di Himalaya. Namun di balik kisah sukses luar biasanya itu ada cerita tentang seseorang yang tidak kalah menariknya. Orang itu adalah Tenzing Norgay," tutur Pangdam V/Brawijaya.

Pada 29 mei 1953, Tenzing bersama Hillary berhasil menaklukan Gunung Everest pada ketinggian 29.028 kaki di atas permukaan laut dan menjadi orang pertama di dunia yang mencapai puncak gunung yang dinamai Sagarmatha oleh warga yang bermukim di lereng-lereng pegunungan Himalaya.

Keberhasilan Hillary tentu sangat fenomenal. Mengingat Perang dunia II baru saja mereda. Karena keberhasilannya itu, ia mendapatkan gelar kebangsawanan dari Ratu Elizabeth II dan menjadi orang yang terkenal di seluruh dunia.

Tapi, mengapa Tenzing Norgay tak ikut menjadi terkenal dan mendapatkan juga semua kehormatan yang didapatkan oleh Hillary? Padahal ia adalah pemandu yang menentukan keberhasilan Sir Edmund Hillary mencapai Puncak Everest. Seharusnya, bila dia mau, dia bisa saja menjadi orang pertama yang menginjakkan kaki di puncak Everest dan bukan Hillary.

Setelah Hillary bersama Norgay kembali dari puncak Everest, hampir semua reporter dunia berebut mewawancarai Hillary dan hanya ada satu reporter yang mewawancarai Norgay. Ia ditanya bagaimana perasaannya setelah berhasil menaklukan puncak gunung tertinggi di dunia itu? Ia menjawab singkat: "Saya senang sekali."

Reporter itu mengejarnya, "Anda seorang sherpa bagi Hillary? Tentu posisi anda berada di depannya. Bukankah seharusnya anda yang menjadi orang pertama yang menjejakkan kaki di puncak gunung Everest?"

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat