unescoworldheritagesites.com

ISCW Minta Presiden Selesaikan Masalah Honor 200 Panpel Asian Games - News

Diskusi  di Om KB Channel terkait pembayaran honor 200 panpel Asian Games yang dimederatori mantan pejudo nasional Kresna Bayu, Kamis (1/10/2020).

JAKARTA: Sungguh tragis fakta dibalik penyelenggaraan Asian Games 2018. Pesta olahraga akbar bangsa-bangsa Asia yang digelar di Jakarta- Palembang yang diklaim sukses ganda ( sukses prestasi dan sukses penyelenggaraan) itu ternyata menyisakan masalah besar.

Sebanyak 200 orang anggota panitia pelaksana (Panpel) Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOG) yang bekerja berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) No 2 Tahun 2016 itu belum menerima honor atas kerja kerasnya siang malam selama 8 bulan (Januari-Agustus) 2016.

"Kami menjadi anggota Panpel INASGOG sudah bekerja sejak Januari 2016. Tetapi honor kami selama delapan bulan belum dibayarkan. Dari 200 orang itu 4 orang diantaranya sudah meninggal dunia, belum menerima honornya," ujar mantan Direktur Venue INASGOG Syarif Newer.

Mantan Direktur IT INASGOG Bambang Rus Effendi menambahkan, 8 bulan honor panitia Asian Games 2018, sudah 4 tahun belum dibayarkan.

"Semua pihak sudah kita sambangi hingga bersurat kepada Presiden Joko Widodo, namun masih juga belum mendapat tanggapan. Langkah-langkah hukum juga akan ditempuh apa bila semuanya belum terealisasi, dan kami inggin melaporkan kepada IOC & OCA," kata Bambang Rus Effendi.

Masalah ini mencuat dalam diskusi melalui Om KB Channel yang dimoderatori oleh mantan pejudo nasional Kresna Bayu, Kamis (1/10/2020). Diskusi tersebut mengangkat tema menagih hak yang tertunda pembayarannya.

Syarif Newer menambahkan, total dana untuk honor 200 orang panitia INASGOG itu sebesar Rp11 miliar. "Kecil nilainya untuk kantor Kemenpora (Pemerintah) jika punya kemauan politik (politicalwill) membayarkan hak orang-orang kecil yang sudah bekerja siang malam, punya andil suksesnya Asian Games," kata Syarif.

Kresna Bayu juga mengaku belum mendapat honor selama delapan bulan tersebut. "Anehnya, banyak diantara orang yang masuk dalam Keppres tetapi tidak pernah bekerja, namun menerima honor," kata Bambang Rus Effendi.

Sementara itu, Indonesia Sport Corruption Watch (ISCW) merespon keras kabar belum dibayarnya honor Panitia Asian Games 2018. Tidak tanggung-tanggung gaji yang belum dibayar itu diperuntukan untuk 200 orang panitia yang telah berjibaku selama penyelenggaraan Asian Games 2018 dimana mereka bekerja sejak tahun 2016, honor selama 8 bulan yang selama kurang lebih 4 tahun ini belum dibayar.

"Berkenaan dengan komentar dan laporan Syarif Newer dan Bambang selaku panitia Asian Games dan INASGOC 2018 yang menyebutkan bahwa 200 anggota Panitia belum dibayarkan honornya sampai sekarang adalah tindakan di luar batas dan Dzolim," kata Direktur ISCW Rudy Darmawanto dalam keterangan tertulisnya kepada , Kamis (1/10/2020).

Rudy meminta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) dapat hadir memberikan jalan keluar agar honor panitia tersebut dibayarkan.

"Dimohon kepada Presiden dan Menpora hadir membantu menyelesaikan dan memberikan jalan keluar agar honor para panitia tersebut dibayarkan karena Itu hak mereka. Apalagi suasana dan kondisi Covid 19 semua orang dalam Keadaan Susah," tutur Rudy.

Menurut Rudy, untuk diketahui, penyelenggaraan Asian Games dan INASGOC telah sukses dengan menoreh banyak prestasi, namun sangat disayangkan ternyata masih terdapat kedzoliman dengan belum terbayarnya honor panitia.

"Di samping itu juga ada kabar banyak perlengkapan Atlet Asian Games yang ditahan oleh pihak bea cukai karena (diduga) pihak INASGOC belum membayar pajak barang masuk." ucap Rudy.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat