unescoworldheritagesites.com

Ratusan Suporter Aremania Tewas, Chairman Lombok FC Setuju Kompetisi Sepakbola Indonesia Dihentikan Sementara - News

Chairman klub sepakbola Lombok FC H. Bambang Kristiono, SE (HBK)  ((Suara Karya/dok: H bambang Kristianto))

: Chairman klub sepakbola Lombok FC H. Bambang Kristiono, SE (HBK) setuju dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa Liga 1 Indonesia yang merupakan kompetisi kasta tertinggi dalam sepakbola Tanah Air, perlu dihentikan sementara.

Hal ini untuk melakukan evaluasi mendalam dan menyeluruh menyusul terjadinya tragedi Kanjuruhan di Malang yang menyebabkan 130 supporter sepakbola meninggal dunia.

“PT Liga Indonesia selaku operator Liga 1 harus berani mengambil keputusan cepat. Harus dihentikan dulu, untuk melakukan evaluasi dan perbaikan” kata HBK di Mataram, Minggu (2/10/2022).

Atas nama para pemain, tim pelatih, dan manajemen Lombok FC serta segenap grup supporter Babalo di NTB, HBK menyampaikan duka cita dan bela sungkawa yang teramat dalam untuk seluruh korban tragedi Kanjuruhan, Malang.

Baca Juga: Manchester United Sangat Berduka atas Tragedi Sepakbola di Kanjuruhan Malang

Tragedi Kanjuruhan terjadi Sabtu (1/10/2022) malam, selepas pertandingan tuan rumah Arema Malang melawan Persebaya Surabaya.

Kekalahan 3-2 Arema Malang dari Persebaya Surabaya dalam derbi Jawa Timur tersebut, menyulut amarah suporter Arema Malang dan memantik kerusuhan massal.

Polisi yang menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk ke lapangan, tidak mampu mencegah terjadinya bencana. Gas air mata juga disebut ditembakkan ke area tribun penonton, yang menyebabkan para penonton panik dan berebut keluar stadion.

Baca Juga: Sampaikan Duka Mendalam atas Tragedi Kanjuruhan, Airlangga Instruksikan Kader Golkar Bantu Korban

Hingga Ahad siang, 130 suporter dikonfirmasi meninggal dunia, serta ratusan lainnya terluka dan masih dirawat di berbagai Rumah Sakit yang menjadikan Tragedi Kanjuruhan ini sebagai bencana sepakbola paling mengerikan kedua di dunia setelah di Peru pada tahun 1964 yang menyebabkan 328 suporter meninggal dunia.

Sejauh ini, PSSI baru memutuskan untuk menunda Liga 1 Indonesia selama sepekan.

HBK menilai, harga diri, militansi, dan antusiasme sebagian suporter terhadap klub kesayangan mereka sudah terlalu berlebihan. Karena itu, politisi Partai Gerindra yang menjabat Wakil Ketua Komisi I DPR RI ini menuntut perlu adanya regulasi khusus bagi suporter sepakbola. Sehingga, aturan tidak hanya diberlakukan kepada tim sepakbola semata.

“Mengambil hikmah dari terjadinya tragedi ini, jiwa sportivitas dan kedewasaan penoton ini perlu diatur juga,” tandas HBK.

Sebagai klub profesional dari daerah, Lombok FC, kata HBK menyarankan agar  kejadian ini harus benar-benar menjadi perhatian khusus bagi organsiasi olahraga khususnya PSSI. Supporter sepak bola di Indonesia saat ini bukan lagi penikmat pertandingan, tapi lebih dari itu, mereka juga sudah terkait dengan harga diri dan kehormatan klub.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat