unescoworldheritagesites.com

Messi atau Deschamps, Now or Never - News

M Nigara Wartawan Sepakbola Senior (Ist)

Oleh M Nigara

: Tahun 1990, banyak pakar bicara, Pele atau Maradona yang terbesar? Perdebatan panjang terjadi. Tapi, keduanya jelas menjadi bintang terbesar karena keduanya mampu mempersembahkan tropy Piala Dunia bagi Brasil dan Argentina.

Sekarang? Tinggal beberapa jam lagi, final Piala Dunia 2022 di Qatar akan digelar. Pertanyaannya, mampukah Lionel Andres Messi mempersembahkan tropy itu ke negaranya?

Segudang prestasi yang belum pernah diperoleh Pele dan Maradona, sudah ia raih.
Tujuh penghargaan Ballon d'Or, enam Sepatu Emas Eropa, dan terakhir, tahun 2020 dinobatkan sebagai Ballon d'Or Dream Team.

Hampir sepanjang karir, ia habiskan bersama Barcelona. Begitu luar biasa, tak seorang pun mampu mendebatnya. Lihat prestasinya lebih mendalam, Messi memenangkan 34 piala: sepuluh gelar La Liga, tujuh gelar Copa del Rey dan empat Liga Champions UEFA.

Messi juga merupakan seorang pencetak gol yang produktif dan playmaker paling dahsyat. Tak heran jika Messi juga menyandang rekor sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa di La Liga, bayangkan 474 gol.

Ia pun menjadi pencetak gol terbanyak di La Liga dan Eropa dalam satu musim dengan 50 gol. Belum cukup, Messi juga memegang trigol terbanyak di La Liga (36) dan Liga Champions UEFA (8). Messi menjadi pengumpan gol terbanyak di La Liga (192). Ia juga tercatat sebagai pengumpan gol terbanyak La Liga dan Eropa selama satu musim (21) dan umpan gol terbanyak di Copa América (17).

Ia pun telah mencetak lebih dari 750 gol selama karier seniornya untuk klub dan negara. Dan gol terbanyak yang pernah dibuat oleh seorang pemain yang bermain hanya untuk satu klub. (data wikipedia).

Now or Never
Pertanyaannya, mampukah dalam final Piala Dunia 2022 ini Messi melengkapi diri dengan prestasi terbesar? Mampukah Messi membawa tropy Piala Dunia ke negaranya?
Now or never, sekarang atau tidak sama sekali.

Jika sekali ini, tampaknya akan menjadi laga terakhirnya di kancah Piala Dunia, mengingat usianya sudah 35 tahun, maka kesempatan Messi untuk mensejajarkan diri dengan Maradona dan Pele pun akan pupus.

Tidak mudah, pasti. Perancis, bukan lawan yang mudah ditekuk. Mbape dan kawan-kawan menjadi negara ketiga yang mampu berkesempatan untuk mempertahankan piala yang mereka rebut 2018 yang meteka rebut di Rusia.

Italia dan Brasil adalah dua negara yang mampu mempertahankan gelarnya. Tahun 1934, Italia menjadi juara dunia setelah mengalahkan Cekoslowakia 2-1. Empat tahun kemudian atau pada perhelatan Piala Dunia ketiga, 1938, Italia membekuk Hungaria 4-2.

Akan halnya Brasil, tahun 1958, menjadi juara dunia setelah membungkam Swedia 5-2. Lalu, 1962, Brasil kembali membawa pulang Piala Dunia dengan menghajar Cekoslowakia 3-1.

Tidak hanya itu, arsitek Perancis Didier Deschamps juga punya ambisi besar untuk menumbangkan rekor Franz Beckenbauer, yang sukses sebagai pemain 1974 membawa Jerman Barat juara dunia, dan 1990 sebagai pelatih sukses membungkam Argentina di Italia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat