unescoworldheritagesites.com

Diberikan Fasilitas Mewah dengan Jet Carteran Tak Berdampak Apa pun, Timnas Tetap Kalah - News

Pemain Timnas Asnawi (kiri) berebut bola dengan pemain Vietnam (Ist)

: Selama perhelatan Piala AFF 2022, Timnas Indonesia dimanjakan dengan berbagai fasilitas mewah. Salah satunya selalu menggunakan pesawat jet carteran kala melakoni laga tandang.

Dengan pesawat jet carteran, Timnas Indonesia terbang menuju Hanoi, Sabtu (7/1/2023). Dimanjakan dengan fasilitas mewah harusnya Timnas mampu kalahkan Vietnam.

Setiap kali bertandang, Timnas Indonesia memang selalu menaiki pesawat jet carteran. Sebelumnya, Skuad Garuda juga bertanding di kandang Brunei Darussalam dan Filipina terbang dengan jet carteran.

"PSSI pasti memberikan yang terbaik untuk kepentingan Timnas Indonesia. Saya ingin pemain mempunyai waktu istirahat yang cukup," tutur Iwan Bule.

Baca Juga: Terbang ke Hanoi dengan Pesawat Jet Carteran, Timnas Harus Mampu Kalahkan Vietnam

Sayangnya fasilitas mewah yang diberikan tak memiliki dampak apa pun. Bahkan kandas di semifinal. Timnas Indonesia kalah 0-2 dari Vietnam dalam leg kedua semifinal Piala AFF 2022.

Indonesia bertemu Vietnam di semifinal Piala AFF 2022. Marc Klok dkk. meriah imbang 0-0 pada pertemuan pertama di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jumat (6/1/2023).

Keuntungan dari situasi tak kebobolan di laga kandang gagal dimanfaatkan Indonesia pada pertemuan kedua di My Dinh, Hanoi, Senin (9/1/2023) malam WIB. Indonesia tumbang 0-2 lewat brace Nguyen Tien Linh.

Indonesia kebobolan saat pertandingan berjalan tiga menit. Sebuah umpan lambung dari tengah lapangan diarahkan ke belakang barisan pertahanan Indonesia dan Nguyen Tien Linh berhasil menyambutnya untuk menaklukkan kiper Nadeo Argawinata. Gol kedua terjadi dua menit selepas jeda laga lewat situasi sepak pojok.

Baca Juga: Tim Bulutangkis Indonesia Bertolak Menuju Malaysia Terbuka 2023

"Untuk gol pertama, kiper kami Nadeo salah membaca situasi, sedangkan di gol kedua kami kehilangan fokus dalam menjaga para pemain Vietnam," kata Shin Tae-yong dalam konferensi pers pascalaga.

Pelatih Vietnam, Park Hang-seo, menjelaskan bahwa kemenangan ini didapat dari hasil analisis matang dari pertemuan pertama. Gol pertama adalah bukti keberhasilan tim pelatih menemukan kelemahan Indonesia.

"Gol pertama Tien Linh datang dari analisis kami, bola tinggi mereka cukup lemah. Pemain belakang Indonesia kehilangan ketenangan di beberapa area di pertahanan," kata Park Hang-seo.

"Kami menempatkan dua penyerang dan mengarahkan bola di titik-titik jauh. Penyerang kami memperebutkan bola di titik-titik ini. Mereka lemah saat bertahan di ruang belakang pertahanan. Kami menganalisis lawan dengan hati-hat. Mereka biasanya bermain berdasarkan serangan balik cepat," sambungnya. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat