Oleh: Prof Dr Haryono Suyono
: Para pensiunan BKKBN dapat dibagi menjadi dua kelompok, kelompok pertama adalah mereka yang masih segar bugar, dan kelompok kedua adalah mereka yang perlu beristirahat.
Yang rajin berkumpul biasanya yang masih segar bugar, biarpun usianya mencapai usia Lansia, bisa melanjutkan baktinya untuk nusa dan bangsa dengan tetap mengabdi kepada masyarakat di sekelilingnya.
Pada abad mendatang jumlah lansia akan membengkak dan usia sebagai Lansia akan sangat panjang. Agar Lansia lebih bahagia, bagi mereka yang masih mampu bersilaturahmi diundang melanjutkan baktinya ikut memberdayakan masyarakatnya.
Baca Juga: Cegah Kekerasan dan Perundungan, Petugas Kebersihan hingga Pemilik Kantin Sekolah harus Terlibat
Mereka diundang melanjutkan bekerja selama dua sampai tiga jam setiap harinya, mulai hari Senin – Jum’at, melanjutkan kerjanya di lingkungan masing-masing sekitar rumahnya, membantu para PLKB sebagai tenaga sukarela dengan diberikan uang transport dan uang makan seperlunya.
Bekerja dan berkunjung untuk silaturahmi kepada keluarga yang semasa masih dinas tidak sempat dikunjungi. Dengan mengisi formulir berupa pertanyaan, terutama kepada keluarga dengan anak perempuan sekitar aktivitas anaknya sehari-hari dalam pendidikan atau kegiatan sosial.
Tujuannya adalah merangsang setiap keluarga agar anak perempuan mereka disekolahkan setinggi-tingginya, bekerja dalam bidang sosial, atau bekerja dan melupakan pikiran untuk segera menikah.
Anak-anak perempuan dianjurkan sekolah setinggi-tingginya atau bekerja di luar rumah. Seperti membuat kebun bergizi atau kesibukan lain agar terbebas pikiran untuk kenikah.
Target utamanya adalah keluarga dengan anak perempuan usia SD, SMP dan SMA sebelum usia 19 tahun. Formulir ini dikumpulkan sehingga targetnya adalah semua keluarga sekeliling dikunjungi dan di follow-up oleh petugas lain secara tuntas atau oleh PLKB sebagai mencari calon akseptior usia muda.
Selain itu, sebagai sesepuh Perkumpulan Juang Kencana, Haryono Suyono mengimbau, agar pada waktu dekat dengan hari-hari besar nasional, seperti 17 Agustus, tugasnya bertambah mengajak anak-anak muda untuk berkumpul mengadakan kegiatan bersama dengan ceria, agar membebaskan mereka dari kesepian dan lari tidak mikir nikah dibawah usia 19 tahun.
Namun, apabila sudah menikah pada usia 19 tahun, dianjurkan untuk menikmati honeymoon model desa dengan berbagai kegiatan. Sehingga, ikut KB menikmati perkawinannya.
Dengan demikian, para anggota Juang Kencana (JUKEN) di seluruh Indonesia tetap memiliki kesempatan melanjutkan kegiatannya, dalam pembangunan dan dana untuk kegiatan Stunting bisa dialihkan sebagai subsidi uang tranport. Untuk menghidupkan usaha meningkatkan kesadaran pencegahan stunting secara efektif. ***
Prof Dr Haryono Suyono, mantan Kepala BKKBN. Penulisan seperti disampaikan Dr Mulyono DP