: Ada dua Parpol penentu yakni PKB dan PPP dalam Pilgub NTB yang diperebutkan oleh sejumlah kandidat Cagub-Cawagub NTB pada kontestasi Pilkada serentak November 2024 mendatang.
Salah satu Cagub-Cawagub NTB yang memperrebutkan dua Parpol terrsebut yakni pasangan Rohmi-Firin yang sebelumnya sudah mendapatkan dukungan dari PDIP dan Perindo, namiun belum cukup suara untuk bisa mendaftar di KPU nanti. Kedua Parpol pengusung ke Rohmi-Firin baru 7 suara dari 13 kurrsi yang dibutuhkan untuk bisa melenggang ke pencalonan Pilgub NTB.
Berbagai desas-desus beredar, jika tidak mendapatkan dukungan dari salah satu dari dua Parpol tersebut, bakal kandas dalam memenuhi syarat 13 kursi. PPP dan PKB informasi yang bergulir akan mengarahkan dukungannya ke pasangan Iqbal-Dinda atau ke pasangan Zul-Uhel yang sudah mencukupi perolehan kursinya untuk mendaftar di KPU.
Baca Juga: Roadshow Mi6, Warga Usulkan Kongres Rakyat Alas untuk Meneguhkan Dukungan ke Rohmi-Firin
Terkait hal ini, Wakil Ketua DPW Partai Perindo Nusa Tenggara Barat (NTB) Syamsul Qomar menegaskan pihaknya masih optimis PPP dan PKB bersama koalisi Perindo dan PDIP juga PBB.
Baca Juga: Elektabilitas Rohmi-Firin Terus Meroket, Mi6: Buah Kerja Tim yang Solid dan Rajin Sapa Konstituen
“Terkait isu perpindahan dukungan tentu tidak bisa hanya omon-omon karena dukungan itu bersifat dokumentasi tertulis atau surat resmi kalau sekedar isu yang di hembuskan DPW PPP mungkin ada soal internal mereka yang belum selesai kalau Rohmi - Firin sudah mengikuti semua persyaratan dan tahapan serta mekanisme partai yang ada," tandasnya Sabtu (20/7/2024).
Dia menjelaskan, Rohmi-Firin terus mengikuti mekanisme yang ada di tiga partai islam yakni PKB, PBB dan PPP. "Kita ikuti mekanismenya semua (Partai,) bahkan hasil survey poltracking juga sudah kami sampaikan sebagai salah satu rujukan." terangnya.
Dia juga menyebut peralihan dukungan partai tersebut biasa dalam politik. Jika ada isu isu yang berkembang merupakan hal yang biasa dalam berpolitik, terrlebih menjelang masa pendaftaran karena yang di butuhkan pasangan itu B1 KWK untuk mendaftar bukan surat rekomendasi apalagi hanya surat dukungan.
Qomar juga melihat Demokrat dan Nasdem serta Golkar juga masih bisa berubah termasuk Gerindra. Sebelum 29 Agustus tidak ada yang pasti semua bisa berubah dan tidak ada yang tidak mungkin dalam politik.
Qomar juga memberi contoh Iqbal yang sejak awal terlihat percaya diri mendapat Demokrat tetapi akhirnya kelain hati. ***