unescoworldheritagesites.com

Desakan Agar Plt Ketum PPP Mundur, Mulai Muncul dari Kader PPP di Akar Rumput - News

Ratusan anggota Front Kader Ka'bah Bersatu (FKKB), saat menggelar aksi menuntut Plt Ketum DPP PPP, Muhammad Mardiono segera mundur dari jabatannya  beberapa waktu lalu (Istimewa)

Desakan agar Plt Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono untuk mundur, semakin kuat.  Kini desakan itu digaungkan dari kader PPP Jawa Tengah di tingkat akar rumput.

Menurut Ketua DPC PPP Solo, Edy Jasmanto, desakan agar Mardiono mundur tersebut karena kegagalan PPP di Pileg 2024 lalu. Hal ini dinilainya sebagai bentuk kemunduran untuk PPP.

"Ukurannya kegagalan dilihat dari hasil Pileg lalu,  PPP tidak lolos ambang batas parlemen atau Parliamentary Threshold sebesar (PT) sebesar 4 persen. Dulu lolos sekarang tidak lolos ya sudah kelihatan kemundurannya," katanya, di Solo, Selasa (10/9/2024).

Baca Juga: Dinilai Gagal, DPW PPP Jateng Desak DPP Cabut Mandat Plt Ketum PPP

Lebih lanjut Edy Jasmanto msngatakan ada dua langkah kongkret yang harus dilakukan saat ini.  Yakni,  mendesak Mardiono secepatnya mundur dari jabatannya sebagai Plt Ketum PPP.

Langkah selanjutnya adalah mendesak agar segera digelar muktamar PPP untuk memilih ketua umum yang baru.

"Kalau tidak mau mundur , percapat pelaksnaaan muktamar. Biar terbukti nanti di muktamar beliau mau maju lagi apa mundur. Biar jelas semua," katanya lagi.

 Baca Juga: PPP Tegaskan hanya Dukung Didimus-Esau di Pilkada Yahukimo

Dirinya menyebut, mundurnya Mardiono sebagai langkah unruk menyelamatkan PPP dalam menghadapi Pileg lima tahun mendatang.

"PPP yang tidak lolos PT diam saja, padahal partai lain  yang lolos PT sudah menggelar pemilihan ketua umum," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Pengurus DPC PPP Kebumen, Agus Hamim. Menurutnya mundurnya Mardiono menjadi langkah kongket untuk menyelamatkan partai.

 Baca Juga: PPP Sambut Antusias Keputusan Gerindra Dukung Ahmad Luthfi dan Taj Yasin di Pilgub Jateng,

"PPP Kebumen, merasakan beratnya menghadapi Pileg 2024 lalu yang seolah-olah dibiarkan bertarung sendiri tanpa adanya bantuan dari pusat," katanya.

Hal ini, menurutnya sangat  berpengaruh dengan hasil di Pileg kemarin. Padahal, mereka sudah menggerakkan PPP agar memperoleh suara maksimal dan kadernya bisa menjadi anggota dewan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat