: Pemerintahan komandonya ada di presiden sebagai kepala pemerintahan dan para menteri menterinya, namun begitu mesin pendorong untuk pemerintahan adalah birokrasi.
Terkait sisa anggaran 2024 untuk 34 kabinet sebelumnya dan masuk dalam kabinet baru yang bertambah menjadi 44 kementerian dianggap sebagian kalangan sangatlah rentan untuk melewati dua bulan yang tersisa.
Tantangan pemerintahan baru untuk merealisasikan capaian target 100 hari kerja hingga Januari 2025 dianggap sangat berat melewati 100 hari masa kerja pemerintahan baru. 100 hari kerja ditiga bulan pertama tentu ini menjadi tolak ukur kepercayaan publik.
Prabowo mesti bekerja cepat dalam merealisasikan program kerja yang telah disampaikan saat pencalonan. Masyarakat menaruh harapan besar kepada Prabowo terkait penegakan hukum, pemberantasan korupsi, serta pertumbuhan ekonomi.
100 hari pertama Prabowo sebagai presiden, harus bisa menunjukkan komitmen tersebut. Jika tak bisa, maka Prabowo akan kehilangan kepercayaan publik atas janji-janji program kerja.
Dengan postur struktur kabinet gemuk yang bertambah 18 kementerian dari kabinet sebelumnya dengan anggaran yang lumayan banyak untuk diserap tiga bulan kedepan, apa bisa berjalan dengan mulus hingga 31 Januari 2025 ?
Baca Juga: Rully : Penetapan Resmi KPU Hasil Pemilu 2019 Sudah Transparan Dan Legitimate
Menurut politisi senior Ir.Rully Chairul Azwar,MSi, dari Partai Golkar yang kini menjabat Sekretaris Dewan Etik Partai Golkar dan pernah menjabat sebagai Ketua Fraksi Golkar untuk MPR tahun 1999 dan mantan Anggota DPR RI dan Ketua Komisi X (2009-2014) yang fokus dipersoalan Pendidikan, Pemuda, Olahraga, Pariwisata, Kesenian dan Kebudayaan.
Menurut Rully, masalah sisa anggaran APBN 2024 untuk kabinet baru sangat mungkin dilakukan mengingat pemerintahan Prabowo hanya melanjutkan program kabinet sebelumnya di akhir tahun ini.
“Saya tidak pesimis melihat ini dan pastinya ini bisa berjalan baik hingga Januari 2025. Presiden dan para menterinya juga akan sangat hati-hati merubah dan menjalankan program kerjanya hingga awal tahun depan,” ujar Rully dalam percakapan dengan wartawan, Senin (21/10/2024).
Baca Juga: Rully Minta Fadel Tak Mengumbar Pernyataan Memecah Soliditas Golkar
Terkait adanya pemecahan satu kementerian menjadi dua atau tiga kementerian dan jumlah kementerian baru menjadi 18 kementerian dari kabinet sebelumnya, menurut Rully itu bisa saja menjadi lebih efektif dan efisien dari sisi fungsi dan tanggung jawab pelaksanaan program kerja.