: Penggemar film bergenre horor Indonesia bakal disuguhi film horor menarik di awal bulan Oktober 2024 ini. Film Kemah Terlarang Kesurupan Massal, karya Ginanti Rona, menjadi film horor yang palinh ditunggu-tunggu.
Film yang diproduksi oleh Rapi Films, bekerja sama dengan Sky Media, Rhaya Flicks, dan Legacy Pictures, itu sangat menarik karena diangkat dari novel yang ditulis Wakhid Nurrokhim berdasar kisah nyata kesurupan massal di Yogyakarta tahun 2016.
Meski bergenre horor, film Kemah Terlarang Kesurupan Massal, tidak sekedar memunculkan jump scare tapi juga dikemas dengan script yang kuat dan adventure atau petualangan. Film ini cukup kuat dari ceritanya karena berdasarkan kisah nyata dimana pelakunya masih ada.
Baca Juga: Jakarta Film Night Jadi Pembuka Indonesian Film Festival New York
"Ini horor true story jadi menyenangkan. Sedikit cerita selama proses syuting banyak banget kejadian, ada penampakan, ngalamin kerasukan beneran. Hujan cuma di daerah lokasi syuting saja, dan itu hujan badai," kata Derby usai special screening Film Kemah Terlarang Kesurupan Massal, di XXI Solo Square, Sabtu (5/10/2024).
Kisah seru di balik film Kemah Terlarang Kesurupan Massal juga diungkapkan Nayla Purnama. Terutama saat adegan kesurupan dan harus dikafani.
"Waktu itu juga hujan deras pas kita mau syuting, pas mau adegan kesurupan. Padahal sore tuh cerah banget. Tapi pas malam mau kesurupan tiba-tiba hujan deras dan kayak pas mau dikafani," ujarnya.
Baca Juga: MARNI : The Story Of Wewe Gombel, Film Perpaduan Horror dan Action Pukau Penonton di Gala Premiere
Demi membangun karakter pemain, juga dipertemukan dengan para pelaku asli di kejadian nyatanya.
"Seru, sebelumnya emang udah ada pendalaman karakter karena kita udah banyak narasumber dari teman-temannya yang lain karena tentang karakter-karakter masing-masing cuman diperkuat lagi dengan cara waktu kita ditemukan dengan mereka," kata Callista Arum pemeran Rini.
Skenario film yang ditulis oleh Lele Leila ini menampilkan sederet aktor muda berbakat, antara lain Callista Arum, Nayla Purnama, Fatih Unru, Iqbal Sulaiman, Derby Romero, Zenia Zein, Azela Putri, Callista Mercy, Nihna Fitria, Landung Simatupang, dan Dimas Juju.
Meski film itu diadaptasi dari sebuah novel, tapi tidak mengurangi isi dari cerita yang dibangun. Ini juga diakui penulis novel ,Wakhid Nurrokhim.
"Saya nonton wah ini saat melebihi ekspektasi dan saya sangat bersyukur sekali. Di awal saya memang sudah ingin membedakan antara novel dengan film. Buku adalah catatan jurnal ketika menggali ingin informasi ya di film. Ada yang tidak tersamarkan di buku tapi itu adalah pelengkapnya film," jelasnya.