unescoworldheritagesites.com

Warga Kampung Bugis Kota Sorong Menderita - News

Haji Jabbar (kiri), Ny. Samsiar (kanan)/Foto:skid (Yacob Nauly)

KAMPUNG BUGIS KOTA SORONG: Warga kawasan  kampung Bugis  RT 02 / RW 02  Kelurahan  Matalamagi, Distrik Sorong Utara kota Sorong, Papua Barat  tersiksa  karena  ratusan  rumah mereka terendam lumpur  atau   limbah galian C  setinggi dada orang dewasa.

Ketua RT 02/RW 02, Kelurahan  Matalamagi, H. Jabbar di dampingi  putrinya yang juga korban banjir,  Ny. Samsiar, mengaku  kahadiran perusahaan  galian C di gunung  belakang  kawasan  kampung Bugis penyebab  banjir lumpur itu.

“Ratusan rumah suku Bugi, Ambon, Jawa, Batak warga Papua banyak yang menderita karena  rumah mereka tak bisa dihuni lagi. Karena sudah  terendam tanah limbah galian C itu, “kata  H Jabbar, kepada , di kediamannya   Minggu  ( 24/10/2021).

Pokoknya sejak   beroperasinya pekerjaan  usaha  galian C di  pegunungan   belakang kawasan Kampung Bugis  setiap hujan,  limbah tanah masuk di rumah  warga.

 Menurut  Ny. Samsiar,  protes warga dilakukan karena penambangan galian C di wilayahnya,  sudah mengancam lingkungan tempat tinggal mereka.

Juga, berdampak pada kehidupan masyarakat sekitar.  Buktinya, kehadiran pertambangan tersebut mengakibatkan  terjadi banjir  setiap turun hujan. Dan, banjir bukan air saja tapi  bersamaan dengan lumpur  masuk di dalam rumah- rumah masyarakat.

Meski untuk sementara  usaha galian C di daerah mereka  dimoratorium.  Tapi,  lumpur yang masuk ke rumah  warga ketika  galian C masih aktif itu hingga kini masih  tertimbun di halaman, jalan-jalan dan  di dalam rumah warga.  

Dikatakan Ny Samsiar,  sering ada   orang yang datang di kampung mereka.  Tapi cuman tanya-tanya, foto sana sini. Selesai itu pergi dan tak ada komunikasi terkait penderitaan mereka  itu hingga kini. .

Ganti Rugi

Karena kerugian besar yang  warga alami  itu , menurut Ny. Samsiar, pihaknya  akan menuntut ganti rugi  ke   pengembang  galian C dan Pemerintah kota Sorong. “Kerugian kami warga  akibat banjir  lumpur  di RT 02/RW 02 mencapai miliaran rupiah,”kata Samsiar.

Dikatakan, pihaknya sudah sering  mendatangi Kelurahan dan pemerintah kota Sorong  untuk menyampaikan keluhan mereka. Tapi, tak pernah mendapat jawaban positif.

Karena itu, lanjut Ny Samsiar,  inilah saatnya pihaknya  menuntut kerugian akibat banjir lumpur yang mematikan perekonomian warga.  Semoga melalui  pers  keluhan warga ini didengar pemerintah daerah dan  pemerintah pusat.

Menurut sejumlah warga  Kampung Bugis lainnya, pembahasan banjir kampung Bugis ini pernah digelar dan  dihadiri oleh OPD-OPD, perwakilan Anggota DPRD Kota Sorong, tokoh masyarakat, dan pengusaha galian C yang membuka pertambangan di Wilayah Kampung Bugis.

Padahal, hingga saat ini belum ada keputusan  pemerintah kota Sorong terkait ganti rugi. Bagi  warga  korban banjir lumpur akibat limbah galian C di belakang kawasan  Kampung Bugis, itu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat