unescoworldheritagesites.com

Jokowi: Indonesia Sudah Membangun 1.900 Km Jalan Tol Sejak 2014 - News

Presiden Jokowi (Screenshot YouTube.)

: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyaksikan acara Penandatangan Perjanjian Induk atau Head of Agreement (HOA) antara Indonesia Investment Authority (INA) dengan Hutama Karya dan Konfirmasi Dimulainya Transaksi INA dengan Waskita Karya melalui Waskita Toll Road di Gedung Djuanda I, Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (14/04/2022).

"Saya menyampaikan selamat kepada INA (Indonesia Investment Authority), Hutama Karya, Waskita Karya, Waskita Toll Road yang semuanya sudah saling percaya dan kita harapkan nanti pembangunan tol di ruas-ruas yang lain bisa lebih dipercepat," kata Presiden Jokowi dalam sambutannya, seperti ditayangkan dalam video di kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Presiden meyakini penandatanganan perjanjian kerja sama investasi antara INA dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Hutama Karya dan Waskita Karya, dapat menumbuhkan kepercayaan dari para investor domestik dan luar negeri. Scheme model pembiayaan inilah yang akan terus dikembangkan dan diharapkan kepercayaan itu akan muncul.

Baca Juga: Liga Europa, RB Leipzig Kubur Impian Atalanta

"Setelah telur ini pecah. Insya Allah akan semakin besar investor-investor yang akan masuk ke Indonesia lewat INA. Bukan hanya jalan tol tetapi untuk proyek-proyek besar yang memberikan efek ekonomi terhadap negara kita," ungkap Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi mengaku sangat senang telurnya pecah. Artinya, sudah ditandatangani tadi nilainya kurang lebih Rp39 triliun lebih. Ini akan memberikan efek kepercayaan (trust) dari domestik maupun dari internasional, terhadap cara-cara pengelolaan keuangan dan manajemen Indonesia.

"Yang kita harapkan nanti governance 
yang ada di INA, tata kelola yang ada di INA betul-betul memang bisa menumbuhkan sebuah trust/ kepercayaan dari internasional maupun domestik,” ujarnya.

Baca Juga: Ucapan Lebaran Idul Fitri Menyentuh Hati Ini Bisa Dijadikan Referensi

Presiden menekankan, pembangunan infrastruktur merupakan hal yang penting untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia dalam berkompetisi dengan negara lain. Jika sebelumnya dalam kurun waktu 40 tahun Indonesia hanya mampu membangun 780 kilometer jalan tol, sejak tahun 2014 pemerintah terus mengakselerasi pembangunan jalan tol tak hanya di Jawa, tetapi juga di Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.

“Pak Menteri PU, sudah berapa kilometer yang dibangun dalam tujuh tahun ini? 1.900 kilometer. Yang sebelumnya 40 tahun, 780 kilometer," kata Presiden.

Apa yang berbeda?

"Saya lihat problemnya adalah selalu pembiayaan, tidak mencari alternatif-alternatif pembiayaan. Ketergantungan pada APBN, ketergantungan pada keuangan yang dimiliki oleh BUMN-BUMN kita atau diserahkan kepada swasta, yang juga ternyata dalam sekian tahun juga tidak berjalan dengan baik,” ujarnya.

Baca Juga: Rumah Tradisional Jawa Barat, Bangunan Berkarakter Masyarakat Sunda Nan Agraris

Oleh karena itu, ungkap Presiden, pemerintah telah meluncurkan INA, sebagai alternatif skema pembiayaan yang dapat digunakan dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia yang akan menimbulkan multiplier effect bagi perekonomian Indonesia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat