unescoworldheritagesites.com

Kabar Baik Terkait Masalah Covid 19 Di Indonesia - News

Menteri Kesehatan RI ( Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin )

 



: Meski di beberapa negara penyebaran covid 19 masih mengkhawatirkan.

Berbeda dengan  Indonesia yang saat ini berada di level 1 WHO. Dengan perkiraan hingga 7.800 kasus per hari.

Ini kabar baik bagi masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Antisipasi Gangguan Kamtibmas Jelang Penetapan DOB Mabes Polri Kirim Brimob Ke Papua

 Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membawa kabar baik di tengah kasus Covid 19 kembali meningkat.

Meski kasus harian Covid 19 di Indonesia sempat beberapa hari bertahan di atas 2 ribu, level penularan Covid 19 masih berada di level 1.

Artinya, menurut Menkes, peningkatan Covid 19 dalam relatif terkendali dan cenderung terpantau rendah atau tidak signifikan.

Baca Juga: Viral Berita Arumi Bachsin  Saat Abaikan Permintaan Jabatan Tangan Seorang Ibu Yang Menyambut Kedatangannya

"Memang ada kenaikan dari 200 ke 2.000-an kasus saat ini. Tapi puncak gelombang di Indonesia sebelumnya mencapai 60 ribu kasus per hari," kata Menkes usai menerima bantuan 300 unit cold chain vaksin dari pemerintah Jepang di JICT Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (26/6/2022).

Ia menjelaskan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan standar level 1 situasi pandemi di satu negara dengan indikator 20 kasus per 100 ribu penduduk selama sepekan.

"Kalau masih di bawah itu, artinya masih di level 1 PPKM. Di Indonesia saat ini, 2.000-an kasus," terang Menkes.

Baca Juga: KKB Kembali Tembak Warga Sipil Di Papua

Seperti diketahui, prediksi kasus Covid 19 di Indonesia diperkirakan Menkes bakal tiba di pekan kedua hingga pekan ketiga Juli.

Jika mengacu pada data puncak kasus Omicron BA.4 dan BA.5 di Afrika Selatan, estimasi pemerintah kasus harian Indonesia bisa mencapai 20 ribu per hari, sepertiga dari puncak sebelumnya.

"Angka kasus kematiannya sekitar 10 persen dari puncaknya Omicron. Namun dengan jumlah pasien yang masuk rumah sakit dan kematian tentu jauh lebih rendah dari gelombang sebelumnya," terang dia.

Baca Juga: Dunia Kembali  Dibikin Heboh Ayah Perkosa Anak Gadisnya Sendiri Hingga Hamil

"Perkiraan puncak bisa kena di pekan kedua atau ketiga Juli 2022," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat