unescoworldheritagesites.com

Tentang Kekalahan Gregoria Di All England, Rionny: Daya Juang Gregoria Sangat Kurang - News

Gregoria Mariska Tunjung (Humas PP PBSI)

 

 

: Sejumlah pemain Indonesia harus berkemas lebih cepat dari arena All England. Hanya sekali tampil, mereka sudah harus angkat koper dari Birmingham, Inggris menyusul kekalahan di babak pertama.

All England adalah turnamen paling bergengsi tertua di dunia. Harusnya pemain Indonesia yang tampil di ajang tersebut benar-benar sudah siap. Tapi kalau ada pemain Indonesia yang kalah di babak pertama dengan skor Afrika (poin di bawah 10) itu keterlaluan.

Gregoria Mariska Tunjung misalnya, hanya mampu meraih 4 poin di game kedua Ketika melawan pemain muda berbakat dari Korea Selatan An Se Young. Padahal di game pertama Gregoria mampu memberikan perlawan meski juga kalah dengan skor 16 – 21.

Baca Juga: Menggantang Masa Depan Petinju Lewat Diskusi: Banyak Badan Tinju Merugikan Bagi Atlet

Kekalahan 16 – 21 dan 4 – 21 yang dialami Gregoria menunjukkan bahwa pemain ini tidak siap tampil di All England. Hasil ini tidak hanya mengecewakan para ofisial yang ikut mendampingi dalam tim, tetapi juga masyarakat pecinta bulutangkis Indonesia.

Kabid Pembinaan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky mengatakan, Gregoria tidak siap capek dalam pertandingan. Begitu An Se Young mengajaknya bermain reli-reli panjang pemain putri nomor satu Indonesia itu tak mampu mengimbangi.

Tentu ini ada kaitannya dengan faktor fisik, karena Gregoria kelihatan kelelahan di game kedua, sehingga hanya mampu meraih 4 poin saja di game kedua.

"Setelah terjadi reli panjang dan buat kesalahan, kepercayaan diri dia mulai hilang. Lalu An Se Young mulai ajak untuk mengikuti pola permainannya, jadi Gregoria mainnya ragu-ragu, merasa strategi dan permainan dia tidak jalan dan tidak siap capek. Itu membuat mainnya tidak bisa all out," tukas Rionny.

Rionny berpesan kepada Gregoria untuk meningkatkan daya juangnya di lapangan. Tidak gampang menyerah dan membiarkan bola mati tanpa berusaha meraihnya.

 

"Untuk melawan pemain dunia yang peringkatnya di atas 10 besar harus kerahkan seluruh  kemampuan dan mempunyai motivasi dan daya juang yg tinggi," lanjut Rionny. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat