: Tenis meja tetap seksi dan bergelora di masyarakat seluruh Indonesia.
Buktinya, ada enam daerah yang memburu dan bersaing untuk menjadi tempat dan pelaksana Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PB PTMSI) tahun 2023.
Kejurnas PB PTMSI mendatang sekaligus sebagai Pra Pekan Olahraga Nasional (PON) 2023.
Menurut Ketua Umum PB PTMSI Peter Layardi Lay, banyaknya daerah mencalonkan diri untuk menjadi tuan rumah Kejurnas/Pra PON 2023 menandakan tenis meja sangat 'seksi' di mata masyarakat.
"Ini sisi positifnya yang harus dijadikan tambahan motivasi untuk terus bekerja keras dan bahu-membahu menghadirkan prestasi tenis meja guna membanggakan Indonesia," kata Peter Layardi yang ditemui di sela-sela pelaksanaan Kejurnas PB PTMSI di Manado, Sulawesi Utara.
Ditegaskan Peter, enam daerah yang mencalonkan diri untuk menjadi tuan rumah Kejurnas 2023 sekaligus menjadi babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 Sumatera Utara-DI Aceh itu berdasarkan keputusan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Manado.
"Hasil keputusan Rakernas di Manado yang saya terima, ada enam daerah yang mengajukan diri sebagai tuan rumah Kejurnas 2023 yang juga menjadi babak kualifikasi PON 2024 Sumut - Aceh," kata Peter.
Dia menyebutkan, enam daerah yang mencalonkan diri adalah Sumatera Utara, Nusa Tengga Barat, Nusa Tenggara Timur, Jawa Timur, Sulawesi Tengah dan Sumatera Barat.
"Tahun depan pelaksanaan Pra PON (babak kualifikasi) gabung dengan Kejurnas secara bersamaan, termasuk juga kejuaraan Kelompok Umur juga akan dilaksanakan," kata Peter di sela-sela berlangsungkan Kejurnas 2022 PB PTMSI di Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (22/10/2022).
Namun demikian, lanjut Peter, pihaknya akan terlebih dulu melihat kesiapan venue, Sumber Daya Manusia (SDM) dan sarana pendukung sebelum menetapkan provinsi mana yang akan menjadi tuan rumah," tutur Peter.
Ketua Umum PB PTMSI sebagai pemegang mandat, kata Peter, setelah melihat keenam daerah yang mencalonkan ternyata belum mencukupi persyaratan maka akan menentukan daerah yang jadi tuan rumah walau daerah bersangkutan tidak mencalonkan diri.
"Ini demi sukses dan lancar serta gempitanya pelaksanaan Kejurnas/ babak Pra PON nanti," lanjut Peter.