unescoworldheritagesites.com

Airlangga: Hadapi Tantangan Gelap ke Depan, Dibutuhkan Pemimpin Terang - News

Airlangga: Hadapi Tantangan Gelap ke Depan, Dibutuhkan Pemimpin Terang. (Tim Golkar)

: Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menegaskan untuk menghadapi proyeksi gelap di depan, yang dibutuhkan adalah pemimpin yang terang. Yaitu, pemimpin yang mengerti masalah.

Hal itu disampaikan Airlangga saat acara Paparan Visi Misi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di JIEX Kemayoran Jakarta, Kamis (20/10/2022). Selain Golkar, KIB juga didukung PPP dan PAN.

"Dan, orang-orang yang memahami masalah ini semua adalah orang-orang yang di depan ini," kata Airlangga seraya mengarahkan pada dirinya dan kedua pemimpin partai lainnya, yang tergabung dalam KIB.

Baca Juga: Survei Charta Politika: Ganjar Pranowo Jawara Sumut Dan Kaltim, Prabowo Di Jabar

Menurut Airlangga, KIB berupaya keras merumuskan visi misi untuk memastikan bahwa Indonesia siap menghadapi berbagai tantangan global yang pasti akan ditemui.

KIB, kata Airlangga, tak mau memberikan kepada masyarakat, kucing dalam karung. Visi misi dan apa yang mau dicapai KIB, jelas.

"Kalau masih ada kucing dalam karung, ya Alhamdulillah. Kalau tidak ada kucing sama sekali dalam karung itu lebih masalah," ujarnya, dikutip dari laporan Tim Partai Golkar.

Baca Juga: Tekanan Ekonomi Global, KSP Moeldoko: Pemerintah Sudah Siap Hadapi Krisis 2023

(Foto: Tim Golkar)

Airlangga menegaskan bahwa KIB sudah merumuskan program Indonesia Maju, dengan membangun jiwa, akal budi atau SDM-nya.

Kemudian, KIB membangun pula badannya. Yaitu, membangun tubuh yang sehat, ketahanan energi, ketahanan pangan, iklim kondusif dan infrastruktur memadai untuk mencapai Indonesia Jaya.

"Ketahanan NKRI menjadi penting, alutsista menjadi penting. Karena, ke depannya Indonesia akan menghadapi tantangan geopolitik, seperti konflik Ukraina Rusia, ketegangan di Laut Cina Selatan, (dimana) setiap negara memperkuat militernya," kata Airlangga.

Baca Juga: PSI Akan Gerak Kencang Untuk Pasangan Ganjar - Yenny Wahid

Begitu pula, lanjutnya, dengan sektor sosial ekonomi, pangan dan energi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat