unescoworldheritagesites.com

Mudik Ceria Penuh Makna, Acara GenPosting Ajak Masyarakat Kurangi Sampah Saat Mudik - News

Direktur IKPM Kemen Kominfo Septriana Tangkary bersama Tenaga Ahli Menteri Perhubungan Thontowi Djauhari, Direktur Penanganan Sampah KLHK Novrizal Tahar, Kaolresta Cirebon Kombes Sumarni, Ka Diskominfo Kab Cirebon Bambang Sudaryanto, dan  Plt. Sekretaris Diskominfo Kab Cirebon Fajar S dalam Talkshow (Istimewa )

: Selain perlu persiapan untuk menjadikan mudik tetap aman, kebersihan di daerah lintasan pemudik harus tetap dijaga dengan menerapkan mudik minim sampah.

Jutaan kilogram sampah tambahan diperkirakan akan timbul dalam rentang waktu dua minggu arus mudik dan balik. Sejalan dengan itu, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar talkshow GenPosting (Generasi Positive Thinking) dengan tema “Mudik Ceria Penuh Makna, Minim Sampah” di Aston Cirebon Hotel, Jawa Barat.

Kabupaten Cirebon terletak di pesisir utara Pulau Jawa, yang menghubungkan  Jakarta dan Surabaya di lintas utara dan tengah Jawa. Saat arus mudik datang, Kabupaten Cirebon yang termasuk dalam Jalur Pantura dapat dilintasi oleh jutaan orang dengan kendaraan pribadi maupun transportasi publik.

Selain perlu persiapan untuk menjadikan mudik tetap aman, kebersihan di daerah lintasan pemudik harus tetap dijaga dengan menerapkan mudik minim sampah.

Baca Juga: Jelang Libur Lebaran 2024, Masyarakat Diimbau Mudik dengan Kendaraan Umum

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik yang diwakili oleh Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim (IKPM), Kementerian Kominfo, Septriana Tangkary, menjelaskan bahwa Pemerintah terus berupaya memastikan kelancaran arus mudik, salah satunya terkait dengan kesiapan jalur-jalur yang biasa dilalui dan terpantau sibuk seperti Jalur Pantura. Selain itu, melalui forum ini diharapkan masyarakat dan para pemangku kebijakan dapat bergerak bersama untuk meminimalisasi produksi sampah selama liburan lebaran.

“Kita berharap dengan adanya kolaborasi kita hari ini, seluruh Kementerian, Pemda, dan seluruh masyarakat Indonesia bisa patuh meletakkan sampah pada tempatnya. Tentunya, perlu posko dan pembentukan satuan tugas khusus untuk penanganan sampah mudik di Kabupaten Cirebon, khususnya satu minggu sebelum lebaran dan satu minggu sesudahnya untuk mengantisipasi keluhan masyarakat mengenai penumpukan sampah di rest area ataupun daerah-daerah tertentu yang harus segera ditangani selama masa arus mudik dan arus balik,” jelas Septriana lewat sambutannya (3/4/2024).

Baca Juga: Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi: Peta Jalan Digital Bangun Smart City Menuju Indonesia 2045

Untuk mendukung mudik tahun ini, Kementerian Kominfo dijelaskan Septriana juga memfasilitasi jaringan internet 4G maupun 5G untuk memudahkan akses informasi selama perjalanan.

“Sehingga ketika ada rekayasa lalu lintas, bisa segera dikomunikasikan dan jangan sampai menimbulkan kemacetan. Kami juga sedang menyiapkan aplikasi yang menyediakan informasi terkini soal mudik,” tambah Septriana.

Terkait soal persiapan untuk menekan kepadatan mudik, Tenaga Ahli Menteri Perhubungan, Thontowi Djauhari menjelaskan bahwa telah dilakukan koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan terutama dengan kepolisian yang akan terjun ke lapangan. Ketika aturan one way di jalan tol diberlakukan, tentu akan berpengaruh pada jalan-jalan arteri seperti di wilayah Cirebon sehingga perlu diatur untuk menghindari penumpukan.

“Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengambil tema Mudik Ceria Penuh Makna yang memiliki arti bahwa Pemerintah berupaya memberikan keceriaan (kebahagiaan) dengan penyelenggaraan arus mudik dan balik berjalan aman, lancar, dan selamat sehingga memberi makna mendalam bagi seluruh masyarakat,” jelas Thontowi.

Guna menekan kepadatan baik di arus mudik dan arus balik, Kemenhub berkoordinasi dengan Kominfo untuk mengajak masyarakat mudik lebih awal dan balik lebih lambat. Selain itu, Thontowi menekankan soal pentingnya mencari tahu kelayakan kendaraan maupun pemahaman supir tentang medan atau rute jalan, untuk menghindari kecelakaan.

Berdasarkan survei, Thontowi menjelaskan bahwa Jawa Barat merupakan wilayah yang paling banyak dilalui oleh para pemudik. Selain padat oleh kendaraan yang melintas, Pasar Tumpah di Cirebon juga rawan memicu kemacetan. Untuk menekan kepadatan, andong-andong direncanakan untuk tidak beroperasi terlebih dahulu dan mendapatkan subsidi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat