unescoworldheritagesites.com

Dua Pasang Gunungan Ludes Jadi Rebutan Warga di Grebeg Maulud Keraton Solo - News

Gunungan berisi bahan mentah dan hasil bumi diperebutkan warga saat Grebeg Maulud Keraton Solo di halaman Masjid Agung (Endang Kusumastuti)

: Dua pasang gunungan jaler (laki-laki) dan estri (perempuan) ludes dalam hitungan menit diperebutkan warga saat Grebeg Maulud Keraton Solo sebagai puncak perayaan Sekaten, Sabtu (8/10/2022).

Gunungan berisi buah-buahan, hasil bumi dan rengginan atau makanan terbuat dari nasi kering, itu dibawa oleh abdi dalem Keraton Solo menuju Masjid Agung. Warga yang sudah menunggu sejak pagi di Masjid Agung, langsung berebut isi gunungan begitu ulama masjid selesai mendoakan.

Tak hanya isi gunungan yang direbutkan tapi juga kayu-kayu yang digunakan untuk rangka gunungan juga tak luput dari rebutan warga. Grebeg Maulud tahun ini sangat ditunggu-tunggu warga setelah dua tahun hanya digelar internal keraton karena pandemi Covid-19.

Baca Juga: Mengabadikan Moment Saat di Stasiun dan dalam Kereta Api Ada Aturannya, Perhatikan Ini Agar Tidak Ditegur

"Dapat intip sama rengginan, memang saya sengaja ikut rebutan. Biar dapat berkah, katanya kalau dapat kacang panjang bisa dimasak," kata salah satu warga, Yunita (38).

Sedangkan rengginan yang dia peroleh akan digantung di pintu rumah. Yunita yang berasal dari Pacitan itu, mengaku hampir setiap tahun datang ke acara Grebeg Maulud.

"Tadi datang sama rombongan satu bis dari Pacitan, tadi pagi. Kalau saya sudah sering datang ke sini sejak kecil," katanya lagi.

Warga lainnya, Asnawi dari Sawit , Boyolali juga mengaku ikut berebut isi gunungan. Dirinya mendapatkan bambu penyangga gunungan dan hasil bumi.

Baca Juga: Doa Memperlancar Rezeki

"Dapat pring (bambu), ya nanti ditaruh di rumah biar berkah," ujarnya.

Menurut Tafsir Anom Keraton Surakarta yang juga Ketua Takmir Masjid Agung, Muhtarom, tahun ini Grebeg Maulud bertepatan dengan tanggal 12 Tahun Dal (penanggalan Jawa). Biasanya jika bertepatan dengan Tahun Dal, jumlah gunungan yang dikeluarkan Keraton Solo lebih banyak.

"Tahun ini ada dua pasang, biasanya kalau Tahun Dal itu bisa sampai 12 pasang. 12 ini menunjukkan tanggal 12 Rabiul Awal, atau tanggal kelahiran Nabi Muhammad," jelas Muhtarom.

Tahun Dal merupakan tahun paling besar dan terjadi sewindu sekali atau delapan tahun sekali.  

Baca Juga: Lirik Lagu Yalal Waton Karya KH Wahab Chasbullah

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat