unescoworldheritagesites.com

Produksi dan Distribusikan Konten Sesuai Nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika - News

Kementerian Kominfo RI kembali menggelar kegiatan webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kota Probolinggo, Jawa Timur bertema: Konten Kreatif Berbasis Budaya Lokal (Istimewa )

:  Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka mewujudkan target tersebut, Kominfo RI kembali menggelar kegiatan webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kota Probolinggo, Jawa Timur bertemakan “Konten Kreatif Berbasis Budaya Lokal” pada Selasa (18/6/2024).

Survei dari We Are Social dan Kepios 2022 menyebutkan, pengguna internet di Indonesia terus bertambah setiap tahunnya, kini bahkan mencapai 204 juta pengguna atau sudah digunakan oleh 73,7 persen penduduk Indonesia.

Sebanyak 80,1 persen penduduk Indonesia menggunakan internet untuk mencari informasi dan dapat menghabiskan waktu 8 jam 36 menit dalam satu hari menggunakan  internet.

Indeks literasi digital Indonesia pada 2023 berada di angka 3,65 dari skala 1-5. Angka ini berada di tingkat sedang, sekaligus menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 3,54.

Sosialisasi perihal literasi digital secara merata semakin urgen, sehingga masyarakat mampu berekspresi dan beropini di ruang digital sesuai budaya Indonesia. Setiap individu harus menjadikan nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai landasan kecakapan digital dalam kehidupan berbudaya, berbangsa, dan bernegara.

Baca Juga: Ayo Integrasikan Budaya Lokal dengan Budaya Digital


Dosen SGU, Mafindo, Siberkreasi, Loina Perangin-angin mengatakan, semua aktivitas di ruang digital harus berlandaskan nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Setiap individu sekarang ini dituntut menjadi warga digital yang Pancasilais di ruang digital.

“Pahami nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika di ruang digital seperti apa. Setelah itu, kita bisa produksi dan distribusi konten yang sesuai dengan nilai-nilai tersebut. Kita bisa melakukan berbagai aktivitas melalui partisipasi dan kolaborasi aktif menumbuhkembangkan kedua nilai tersebut,” kata Loina saat menjadi pembicara webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di Kota Probolinggo, Jawa Timur.

Sila Pertama misalnya. Nilai utamanya adalah cinta kasih. Sehingga setiap individu harus saling menghormati segala perbedaan yang ada di ruang digital.

Dosen Komunikasi UMM, JAPELIDI Indonesia, Sekretariat Nasional Jaringan GUSDURian, Mohammad Pandu menambahkan, masyarakat sekarang ini harus mampu menggali keunikan budaya lokal di sekitarnya, kemudian mengenalkannya kepada dunia melalui media sosial.

“Kita tidak perlu mencari konten yang jauh, sekali dengar. Kita bisa memanfaatkan yang di sekitar kita. Budaya tidak hanya mengenai tari, yang lokal itu banyak. Bahkan makanan bisa dieksplorasi,” kata Pandu.

Masyarakat dapat memproduksi konten berbasis budaya di media sosial. Susun jadwal konten per bulan. Bagikan konten di jam-jam tertentu, sehingga konten berpeluang dilihat banyak orang. Setiap individu juga bisa membangun relasi dengan audiens dengan menciptakan nama panggilan. Gunakan bahasa yang cair dan santai ketika berinteraksi.

Baca Juga: Kembangkan Budaya Indonesia dengan Amalkan Nilai Pancasila saat Berkonten

Dalam kesempatan sama, Dosen Unigoro dan Fasilitator GUSDURian, M. Bakhru Thohir mengatakan, pemahaman etika digital membantu masyarakat membentengi diri dari tindakan negatif di ruang digital. Setiap individu pun memproduksi konten kreatif sesuai etika.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat