: Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) kembali menggaungkan Aksi Nyata Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Aksi nyata tersebut, gotong royong rangkaian penanaman mangrove dan pohon sukun di Pulau Tidung Kecil, Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat (25/6/2022).
Penanaman mangrove dan pohon sukun ini merupakan kerja sama Kemenko PMK dengan Pemda Provinsi DKI, melalui Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (Sudin KPKP) Kepulauan Seribu.
Asdep Revolusi Mental Kemenko PMK Katiman Kartowinomo menjelaskan, rangkaian Aksi Nyata Penanaman Sepuluh Juta Pohon di seluruh Indonesia ini, digelar sampai 2023. Aksi ini, ujarnya, berkolaborasi dengan berbagai pihak sebagai bentuk pengamalan nilai revolusi mental yakni gotong royong.
“Kegiatan penanaman pohon merupakan bagian dari pembudayaan cinta lingkungan. Kolaborasi dengan berbagai pihak, selain unsur pemerintah, juga ormas keagamaan, perguruan tinggi, kelompok masyarakat, dan lainnya," terangnya.
Masyarakat, lanjutnya, banyak yang sudah paham pentingnya menanam pohon. Bahkan, ada yang swadaya menyediakan bibit sendiri dan menanamnya.
"Penanaman ini akan berlanjut sampai 80 ribu mangrove di Pulau Tidung Kecil hingga akhir tahun," kata dia.
Gotong Royong ini, ujarnya, diharapkan menjadi budaya populer bagi masyarakat. Harapan semua dengan Aksi Nyata Penanaman Sepuluh Juta Pohon ini, akan terus dikampanyekan dan dilakukan secara konsisten.
Di bagian lain, Kepala Sudin KPKP Kepulauan Seribu, Devi Lidya menyebutkan, penanaman pohon sukun juga sangat penting kali ini. Karena, pohon sukun di Pulau Tidung Kecil sebagian besar meranggas kering akibat banjir rob.
Devi Lidya meyakinkan, Pemprov DKI mendukung Aksi Nyata Penanaman Sepuluh Juta Pohon ini khususnya di Kepulauan Seribu.
“Pemerintah DKI Jakarta menargetkan penanaman mangrove 80 ribu batang hingga Oktober tahun ini. Itu merupakan target kami sebagai bentuk dukungan Pemerintah DKI dalam mensukseskan Aksi Nyata Revolusi Mental Penanaman Sepuluh Juta pohon yang diinisiasi Kemenko PMK,” tuturnya.
Aksi ini merupakan lanjutan dari aksi nyata yang telah di-launching Menko PMK Muhadjir Effendy, di Bali, akhir Mei 2022 lalu. Aksi ini menjadi komitmen pemerintah sebagai bentuk aksi nyata cinta lingkungan dan menekan dampak perubahan iklim.***