unescoworldheritagesites.com

Kasus Pemalsuan Air Galon Isi Ulang, Hampir Setiap Tahun Terungkap di Berbagai Tempat - News

Foto ilustrasi: Istimewa

: Kasus pengoplosan galon air mineral isi ulang sudah berulangkali terjadi. Bisa jadi banyak orang yang sudah tidak kaget lagi jika mendengar ada kasus ini terungkap lagi karena hampir setiap tahun terjadi di berbagai tempat di Indonesia.

Bisnis melanggar hukum yang sangat merugikan konsumen ini bahkan sudah pernah memakan korban, tetapi karena potensi bisnisnya mudah, murah  dan cepat memberi keuntungan besar, maka para pelakunya tampak tidak pernah jera.

Tahun ini, kasus pemalsuan air mineral merek ternama kembali bikin heboh setelah polisi melakukan penggerebekan dan penangkapan para pengoplos di Cilegon, Banten.

Baca Juga: PLN Luncurkan EV Digital Services, One Stop Services Untuk Kendaraan Listrik

Andai  petugas kepolisian yang sedang berpatroli tidak jeli saat mendatangi sebuah depo agen galon air mineral di PanggungRawi, Cilegon, Banten,  maka para pelaku bisa terus melenggang dengan bisnis kotor mereka. Beruntunglah, polisi  sigap bertindak dan menghentikan aktivitas ilegal tersebut di lokasi.

“Pada Sabtu,  16 Juli 2022, sekitar pukul 13.00 WIB, anggota kami melaksanakan patroli, kemudian menemukan ada salah satu agen minuman yang mengganti merek salah satu kemasan  galon air minum dengan kemasan merek air mineral ternama,” kata Kapolres Cilegon, AKBP Eko Tjahyo Untoro, kepada wartawa, Jumat (22/7/2022).

Lima orang berhasil dicokok di tempat yang ironisnya sehari-hari dikenal sebagai agen penyalur air mineral tersebut. Kelima pelaku masing-masing berbagi peran.

Baca Juga: Pertamina Beri Apresiasi, Pendaftar Program Subsidi Tepat Sasaran, Tembus Lebih dari 220 Ribu Kendaraan

“Dua orang anak buahnya mempersiapkan dan membersihkan galon,  untuk selanjutnya diisi dengan air depo,” katanya. Pelaku MB merupakan agen penyalur air mineral sekaligus pemilik depo.

“Pelaku lainnya bertugas mengganti tutup galon dengan  tutup galon air mineral merek ternama yang sudah dibeli dengan harga 5.000 per satuan.”

“Setiap hari para pelaku bisa memproduksi kurang lebih 100 galon atau dalam satu bulan bisa memproduksi 2.500 galon,” katanya.

Baca Juga: BRI Luncurkan IT Remote Office Astana Veda, Akomodasi Talenta Digital Terbaik untuk Terus Berinovasi

“Mereka menjual galon yang sudah ditempel merek dan tutup botol kemasan mereka ternama dengan harga Rp 16.000 per galon, padahal modal isi ulangnya cuma Rp 5-6 ribu. Jika ditotal, komplotan pengoplos galon ini meraup keuntungan hingga mencapai Rp 28 juta per bulan. Aktivitas pengoplosan ini sudah berlangsung selama dua tahun.”

Sayangnya, salah seorang tersangka yang merupakan pemasok tutup botol galon merek ternama, yang digunakan untuk mengelabui konsumen, masih dalam pencarian dan masuk  dalam daftar pencarian orang (DPO). Hal ini sekaligus menunjukkan besarnya praktik jual beli tutup botol galon merek terkenal, yang ternyata menjadi bisnis yang sangat diminati  karena laku di pasaran.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat