unescoworldheritagesites.com

PPJ Sebut PAM Jaya Tempat Pembuangan, Pengangkatan Sutan Maizon Diprotes - News

Sutan Maizon Rusdi diangkat jadi Direktur PAM Jaya

JAKARTA: Pengangkatan Direktur Utama PAM Jaya Sutan Maizon Rusdi diprotes keras Presidium Pemuda Jakarta (PPJ) Nana Supriatna. Tidak hanya Direktur Umun PAM Jaya, BUMD pengelolaan air bersih untuk warga Jakarta.

Namun jabatan strategis Direktur Teknik PAM Jaya yang diserahkan kepada orang luar yang tidak paham Ibu Kota juga dikritik oleh Nana Supriatna.

Nana Supriatna tak habis berpikir mengapa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyerahkan jabatan Dirut dan Direktur Teknik kepada orang yang sama sekali tak paham tentang problema tata kelola air di Ibu Kota.

PPJ sangat kecewa dengan pengangkatan tersebut karena dinilai tidak hati-hati dan tidak teliti dalam melakukan fit & proper terhadap orang-orang yang akan mengemban posisi dalam perusahaan-perusahaan milik Pemerintah Daerah.

'Ini sangat jelas nampak pada pigur Direktur Umum PAM Jaya yang baru diangkat yaitu Sutan Maizon Rusdi," ucapnya.

PPJ mendapatkan informasi bahwa yang bersangkutan bermasalah pada saat memimpin PT. Agronesia (BUMD milik Pemprov Jawa Barat), sehingga kesannya adalah PAM Jaya menjadi tempat penampungan orang-orang bermasalah di provinsi lain.

Hal tersebut diungkap oleh Nanang Supriatna sebagai Wakil Ketua PPJ Nanang Supriatna dalam Keterangan tertulisnya kepada wartawan, Jumat (4/9/2020).

Pengangkatan Sutan Maizon Rusdi itu tidak benar karena orang bermasalah saat memimpin di BUMD lain kok diangkat. Di DKI.

“Ini nyata nggak bener, masa untuk memimpin BUMD di Ibu kota Pak Gubernur DKI Anies Baswedan tidak melakukan analisa yang mendalam terhadap usulan calon pemimpin BUMD, ini mengesankan DKI menjadi tempat untuk menampung orang-orang buangan dari provinsi lain,” katanya.

"Jadi besok-besok kalau ada orang bermasalah di provinsi lain, lari saja ke Jakarta pasti ditampung di DKI," kata Nanang menyindir.

"PPJ sangat berharap keputusan mengangkat Direksi PDAM Jaya dibatalkan dan dikaji ulang, dan kedepannya agar pak Gubernur Anies, Pak Wagub Ariza dan Pak Sekda Saefulah lebih hati-hati dan komperhensif dalam mengangkat pimpinan BUMD strategis di Jakarta," ucap Nanang lagi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat