: Di tengah perbincangan mengenai keuangan daerah dan pengelolaan pasar di Kota Bekasi, terbukti adanya ketidakadaan sistem pengawasan kontrol sosial yang memadai. Menanggapi situasi ini, Badan Independen Masyarakat Peduli Pasar (BIMPP) Kota Bekasi resmi dibentuk sebagai jawaban terhadap krisis tersebut. Awalnya dikenal sebagai Komunitas Pedagang Pasar (KPP), kemudian berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Independen (Bappin), organisasi ini kini bertransformasi menjadi BIMPP.
BIMPP bertujuan untuk menjadi mitra sinergis pemerintah daerah, membantu meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Bekasi melalui pengelolaan alur retribusi di pasar.
"Kami ingin membantu pemerintah daerah dalam menemukan solusi agar ekonomi pasar dapat pulih pasca pandemi COVID-19, sehingga pengunjung lebih banyak dan pedagang dapat kembali sehat secara ekonomi," ujar Ketua Umum BIMPP, Chairul Abidin saat memberikan keterangan pers terkait pemaparan sekaligus evaluasi struktur kepengurusan organisasi yang berlangsung di Gedung Kepemudaan, Bekasi Timur, Jumat (28/6/2024).
Organisasi ini tidak hanya berfokus di tingkat lokal, tetapi juga memiliki visi untuk berskala nasional, dengan Bekasi sebagai proyek percontohan.
"Bekasi adalah bagian dari penyangga ibu kota, dan di sini kami melihat perlunya membentuk organisasi yang dapat merancang konsep untuk membantu Dinas Perdagangan dan Perindustrian," jelasnya.
BIMPP berkomitmen untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru di bawah naungan organisasi ini.
"Kami akan membuktikan bahwa kami mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, sehingga mereka tidak lagi bergantung pada penghasilan yang tidak menentu," tambah Chairul.
BIMPP juga aktif mengajak berbagai pihak untuk bekerja sama, termasuk kepolisian, TNI, dan walikota sebagai pembina.
"Kami mengajak semua pihak untuk bersinergi, bukan berkonflik, demi menciptakan kondusivitas pasar yang baik," kata Chairul.
BIMPP berencana untuk memperluas jangkauan mereka dengan membentuk kantor cabang di seluruh kabupaten dan kota di Indonesia, dengan Bekasi sebagai proyek percontohan.
"Kami berharap dapat memperkuat organisasi ini dan terus mengevaluasi langkah-langkah kami agar selalu relevan dan efektif dalam membantu pemerintah," tutup Chairul. ***