unescoworldheritagesites.com

Polisi dan Kemenkominfo Diminta Berantas  Kejahatan Via WhatsApp yang Meresahkan Masyarakat - News

Masyarakat sebaiknya berhati-hati  terhadap kejahatan  hacker  aplikasi WhatsApp (WA) yang marak belakangan ini. Polisi dan Kemeninfo diminta memberantas  kejahatan ini.

 

 




: Polri dan Kementerian Komunikasi  dan Informasi (Kemenkoimfo) diminta segera memberantas tindak kejahatan, penipuan via WhatsApp yang kian meresahkan masyarakat di Indonesia.

Cerita dari mulut ke mulut yang makin meluas dan benar-benar terjadi di masyarakat, tentu saja tak boleh dipandang remeh oleh aparat  Polri dan pemerintah.

Terlebih lagi tanpa penyelesaian untuk segera dicarikan solusinya, yakni terkait maraknya modus atau tindak kejahatan yang menggunakan platform media sosial (Medsos) berupa WhatsApp (WA).

Baca Juga: Akun Twitter Najwa Shihab Diserang Hacker  Setelah  Konflik  Dengan Nikita Mirzani


Pasalnya, Medsos yang salah satunya terdapat fasilitas WhatsApp merupakan platform yang telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat kita sehari-hari. Karena itulah oleh para pelaku tindak kejahatan, justru banyak dimanfaatkan untuk mencari sasaran.

Berbagai cara pun dilakukan dengan memanfaatkan kemudahan yang ada untuk mencari keuntungan pribadi pelakunya untuk menguras uang dengan cara meminta transfer atau bahkan  sampai ada yang terkuras (dibobol) dana di rekening bank milik seseorang yang justru tidak dikenalnya sama sekali.

Berdasarkan pemantauan dan bahkan penelusuran yang dilakukan wartawan , tiada hari tanpa cerita terkait kasus penipuan yang sudah banyak terjadi atau bahkan nyaris menimpa sejumlah anggota masyarakat. Padahal, hanya lewat platform WhatsApp.

Baca Juga: Waspada - Akun Wartawan Jadi Sasaran Hacker Bjorka


Cara yang dipakai pelaku yakni dengan cara mengirim semacam aplikasi via WhatsApp (WA) ke nomor handphone (HP)secara acak. Bisa soal tawaran kerja sama untuk bisnis, undangan pernikahan atau pengumuman lowongan kerja. Jika sang penerima WA tadi meng-klik, seluruh data pribadi maupun penggunaan WA dikuasi oleh pelaku.


Yon  Parjiyono (57), wartawan   yang biasa meliput di Balaikota Pemprov DKI/DPRD DKI Jakarta, baru saja menghadapi pengalaman yang menurutnya agak aneh. Karena tiba-tiba pimpinan umumnya di kantor, nge-chat WA yang mempertanyakan apakah dirinya punya saldo di rekening. Lewat pesan balik via WA, Yon langsung merespon dan siap mentransfer uang sebesar Rp2 juta.


“Untuk lebih meyakinkan, saya berulang menghubungi ke HP pimpinan saya itu. Tapi, tidak pernah diangkat. Saya mulai curiga, karena tidak mungkin sampai harus berhutang ke saya sebagai anak buahnya. Terlebih nomor rekening yang dikirim ke saya, kok atas nama usaha elektric…?” kata  Yon dengan nada heran.

Baca Juga: Pria Diduga Hacker Bjorka Ditangkap

Selanjutnya, seperti penipuan berantai, WA atas nama Yon pun juga diretas atau dihack. Bahkan, melakukan hal yang sama ke rekannya atas nama Ade, humas lembaga filantrophy, yakni untuk meminta ditransfer uang sebesar Rp 2 juta. Masih beruntung, karena berusaha konfirmasi ke Yon, juga tak ditanggapi. Maka itu, rencana transfernya pun diurungkan.

Namun kasus yang menimpa Yon dan Ade, pastinya bikin resah masyarakat. Sebab, tidak sedikit korban yang langsung transfer ke para pelaku tanpa ada rasa curiga. Bahkan dengan akibat yang lebih besar lagi, karena dana yang ada di rekening, bisa terkuras habis.


Dari kejadian itu sebenarnya banyak pula yang dilaporkan ke aparat berwajib (kepolisian), bank di mana para korban memiliki rekening serta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) yang mengurusi penggunaan atau pemanfaatan platform Medsos seperti WhatsApp (WA). Tentu mereka semua diharapkan memiliki perhatian besar, agar mencegah munculnya banyak korban lagi di masyarakat. 

 

Baca Juga: Perlu Perbaikan Sistem Lindungi Data Pribadi Minimalkan Pembobolan Hacker

Penjahat  hacker juga berkali- kali mengubungi Yon melalui aplikasi telegram yang mengkonfirmasi  akun miliknya.

" Sejak minggu lalu terus menghubungi via aplikasi telegram, terkait konvirmasi  akun, saya tidak respon. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat