unescoworldheritagesites.com

Dailami Harapkan Gangguan Layanan Suplai Air Bersih Jangan Kerap Berulang - News

Senator Jakarta Dailami Firdaus

 

 

SUARAKARYA. ID: Layanan air bersih melalui sistem perpipaan yang optimal di DKI Jakarta masih belum bisa terimplementasi secara baik.

 Masalah klasik terkait suplai air bersih ke pelanggan yang kerap terhenti banyak dikeluhkan masyarakat di lima wilayah.

Kondisi ini mendapatkan perhatian serius dari Senator Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) DKI Jakarta, Dailami Firdaus.

 Baca Juga: Senator Dailami Firdaus Sebut Tapera Bakal Memberatkan Pekerja dan Pengusaha

Dailami menegaskan, selain mendapatkan tugas memenuhi cakupan layanan air bersih 100 persen melalui sistem perpipaan, Perumda PAM Jaya juga harus menjaga standar layanan.

"Jangan sampai pelanggan yang sudah menggunakan air bersih dari sistem perpipaan karena kecewa justru kembali menggunakan air tanah," ujarnya, melalui keterangan tertulis, Jumat (14/6/2024).

Dailami menjelaskan, Jakarta sesungguhnya menghadapi persoalan besar terkait pemenuhan kebutuhan air baku. Apalagi, jika cakupan itu sudah melayani 100 persen sambungan.

Baca Juga: Senator Dailami Dinilai Punya Modal dan Mumpuni untuk Maju Sebagai Cagub DKI Jakarta



"Suplai air baku Jakarta masih sangat bergantung pada Waduk Jatiluhur.

 Sementara itu, untuk sungai-sungai di Jakarta belum dapat dioptimalkan karena cemaran bakteri Escherichia Coli sudah sangat parah," tuturnya.

Menurutnya, nilai cemaran bakteri Ecoli di Sungai Ciliwung sudah mencapai 10.000 dari ambang batas normal 3.000 per 100 cc air.

Baca Juga: Senator Dailami Firdaus Nilai Muatan RUU DKJ Masih Jauh dari Harapan Masyarakat Betawi

"Saya yakin kondisi ini tidak jauh berbeda dengan kondisi sungai-sungai lain di Jakarta dan sekitarnya," ucapnya.

Ia berharap, Perumda PAM Jaya bisa melakukan terobosan dan inovasi untuk memenuhi kebutuhan air baku serta menekan non-revenue water.

"Terpenting adalah pelanggan jangan dikecewakan. Harus ada SOP respons time membantu warga yang terganggu layanannya," katanya.

Dailami menambahkan, saat ada informasi layanan air bersih terganggu maka harus segera dikerahkan mobil-mobil tangki dan tandon air ke lokasi tersebut.

"Air bersih ini menjadi kebutuhan vital. Termasuk, kaitannya untuk menunjang ibadah bagi umat Islam. Jangan sampai sibuk mengejar cakupan layanan 100 persen tapi pelanggan yang sudah ada kecewa," ucapnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat