unescoworldheritagesites.com

Pilot Susi Air Philips Maten Terlihat Bahagia Bukan Seperti Disandera KKB - News

Pilot Susi Air Philips  Maten Terlihat Bahagia Bukan Seperti  Disandera KKB  (Istimewa)

: SImpangsiur kabar Pilot Susi Air Philips Marten apakah disandera  atau  bergabung dengan pemberontak KKB.

Pasalnya penampilan Philips saat ini terlihat seperti bagian dari Organisasi Pemberontak  (KKB) di Papua.

Kini muncul kecurigaan masyarakat ketika melihat Philips Marten kian santai di samping Egianus Kogoya Panglima KKB Nduga Papua.

Baca Juga: Kapal Kargo Berbendera Asing muatan Penuh Kandas di Misool Raja Ampat PBD

Parahnya lagi Pemerintah Selandia Baru memohon ke Indonesia agar pembebasan Philips Maten tanpa kekerasan.

Ada  apa dengan Selandia Baru yang terlihat santai ketika warganya disandera KKB Papua.

Misi penyelamatan Pilot Susi Air, Kapten Philips Marten, yang katanya disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) telah memakan lima korban nyawa dari prajurit TNI. 

Banyaknya korban yang gugur pada misi tersebut.

Ini menarik perhatian dari semua pihak. Salah satunya, dari Analis Politik dan Militer Universitas Nasional (Unas) Jakarta, Selamat Ginting.

Baca Juga: Sementara Belum Ada Laporan Korban Jiwa Gempa 6,9 Magnitudo di Sumatera Barat

Dikutip dari  berbagai sumber  menurut Ginting, dari misi penyelamatan Pilot Susi Air ini ada beberapa hal yang menjadi catatan bagi Pemerintah Indonesia dan juga TNI/Polri.

"Soal pendalaman profil siapa sosok Pilot Susi Air, itu sebenarnya yang perlu diburu Pemerintah," kata Ginting.

Sebagaimana diketahui, misi pembebasan Pilot Susi Air ini sudah memakan sedikitnya lima nyawa melayang karena diserang oleh KKB pada 15 April 2023 lalu, di Markas TNI Distrik Mugi Kabupaten Nduga, Papua.

"Dari berbagai pemberitaan yang beredar, malah banyak yang mempertanyakan kemampuan prajurit Kopassus," katanya.

Baca Juga: Anda Wajib Tahu Prakiraan Cuaca Hari ini di Indonesia Sebelum Beraktifitas

Sebagian besar rakyat tampak menyoroti kemampuan Kopassus yang notabene adalah Pasukan Khusus, seolah-olah tak berdaya saat diserang oleh KKB pada akhir pekan lalu.

"Jangan lupa, kemungkinan besar ada sejumlah faktor lain yang menyertai pada saat itu kenapa prajurit tampak tidak siap menghadapi serangan KKB," lanjutnya.

Menurut Ginting, hal yang paling utama dilakukan Pemerintah serta TNI dan Polri, harus mencari tahu siapa sebenarnya Kapten Philips Marten.

Ginting  berpendapat, bahwa Kapten Philips Marten ini adalah bagian dari organisasi Papua Merdeka.

Baca Juga: Diduga Korsleting gedung TSM Makassar Terbakar Puluhan Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

"Kalau memang iya, buat apa juga kita bebaskan? Dari 20 negara yang mendukung keberadaan Papua Merdeka, ada Selandia Baru juga yang ikut masuk di dalamnya," ujarnya.

Untuk itu, Ginting menyarankan kepada Pemerintah Indonesia supaya menekan Pemerintah Selandia Baru untuk membebaskan sendiri warganya. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat