unescoworldheritagesites.com

Waduh, Lingkungan Kumuh Jadi Pusat Lahirnya Anak-anak Stunting - News

Menko PMK Muhadjir Effendy bersma Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat berada di kawasan kumuh di Semanggi Solo (Endang Kusumastuti)

 

SOLO:  Faktor lingkungan menjadi sumber utama kemiskinan ekstrim. Di lingkungan kumuh biasanya menjadi pusat konsentrasi lahirnya anak-anak yang mengalami stunting

"Hal ini menjadi problem yang dihadapi Indonesia, karena tahun 2019 ada 27.6 persen bayi di Indonesia dalam keadaan stunting, artinya setiap tiga kelahiran ada atu stunting," jelas Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dalam sambutannya saat peletakan batu pertama pembangunan rumah layak huni di Kawasan Semanggi Kelurahan Mojo, Pasarkliwon, Solo, Selasa (25/1/2022).

Menurut Muhadjir , angka stunting di Indonesia tersebut dalam dua tahun terakhir turun menjadi sekitar  24,4 persen atau rata-rata 1,7 persen setiap tahun.

"Saat rapat kabinet, Presiden meminta kepada saya kalau tahun ini diturunkan 3 persen per tahun. Saya jawab bisa asalkan Covid-19 bisa dikendalikan, karena dua tahun anggaran di refocusing untuk penanganan Covid-19," jelasnya lagi.

Lebih lanjut Muhadjir mengatakan saat Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengambil langkah menangani masalah kawasan kumuh di Kota Solo sebenarnya ada puluhan target prioritas pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terjangkau.

"Bukan hanya sekedar penangann kawasan kumuh tetapi juga jalan keluar dari kemiskinan ekstrim dan stunting.," katanya.

Masalah stunting tersebut menjadi masalah yang mendasar karena masa depan Indonesia ditentukan sehat atau tidaknya generasi yang sekarang masih ada dalam kandungan dan anak usia di bawah dua tahun. 

"Kalau kita tidak bisa mengamankan dari sekarang maka intervensi apapun tidak akan maksimal bahkan percuma. Karena stunting masalah pertumbuhan otak walaupun yang diukur panjang dan berat bayi tetapi kalau otak tidak tumbuh selama 1000 hari kehidupan,  biar dididik kayak apapun dia gak bisa maksimal,"  katanya lagi.

Sementara itu pada kesempatan yang sama Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan jika permasalah pemukiman kumuh bisa diselesaikan maka permasalahan lainnya seperti stunting juga akan berkurang.

"Penanganan kawasan kumuh menjadi prioritas di Kota Solo, dan sejak awal menjadi komitmen kami,"ujarnya.

Fokus pengentasan pemukiman kumuh di Kota Solo masih di Semanggi dan Mojo. Karena dua daerah tersebut memiliki titik terbesar untuk pemukim,an kumuh di Kota Solo sedangkan daerah lainnya cenderung lebih sedikit.

"Alhamdulillah dapar bantuan dari Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT SMF (Sarana Multigriya Financial/Persero) dan Shopee. Jadi setelah ini, nanti ada dari Shopee yang akan menyelesaikan daerah lain," jelas Gibran.

Dirinya menargetkan pembangunan rumah kumuh di kawasan Semanggi akan selesai tahun ini. Menurut Gibran, untuk bantuan dari PT SMF akan dibangun sebanyak 47 rumah deret, sedangkan dari Shopee akan ada sebanyak 137 rumah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat