unescoworldheritagesites.com

Suasana Lebaran, Pengunjung Taman Arkeologi Onrust Meningkat Menjadi 600-an - News

Foto: Istimewa

:  Setelah Idul Fitri 1443 Hijriah ini Taman Arkeologi Onrust (TAO) di Kabupaten Kepulauan Seribu DKI Jakarta banyak dikunjungi  wisatawan yang jumlahnya meningkat dari sebelumnya.

Tercatat Rabu (4/5/2022) pengunjungnya mencapai 629 orang. Dibandingkan sehari  sebelumnya yang hanya 236 orang.

Kepala Satuan Pelayanan  (Kasatpel) Taman Arkeologi Onrust, Agung Priosusanto mengungkapkan hal itu di  Jakarta, Kamis (5/5)..

Menurut Agung, terhadap para wisatawan tetap diberlakukan protokol kesehatan Yaitu harus  memakai masker,  mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

Pengunjung TAO tidak semuanya di satu pulau pada waktu yang bersamaan. Mereka terbagi di 3 pulau yaitu Pulau Onrust, Pulau Cipir dan Pulau Kelor.

Atas perkenan Kepala Satpel TAO Agung, Kepala security TAO,  Sopyan menambahkan dari tiga pulau tersebut yang paling banyak pengunjungnya Pulau Cipir.


"Iya,  di Pulau Cipir ada tempat berenang dan mandi. Pasirnya  putih. Air untuk bilas juga tersedia mencukupi," kata Sopyan yang biasa dipanggil Pak Jodi itu.

Tercatat hari Rabu (4/5) Pulau Cipir dikunjungi 325 orang, Pulau Onrust 154 orang dan Pulau Kelor 150 orang.

Sementara sebelumnya, Selasa (3/5) yang lalu pengunjung Pulau Cipir 122 orang, Pulau Onrust 47 orang dan Pulau Kelor 67 orang.

Masing masing pulau memiliki daya tarik tersendiri, kata Sopyan

Seperti Pulau Kelor walaupun mungil namun  memiliki benteng Martello yang dibangun tahun 1850. Di sekeliling pulau tersebut sebagian terdapat puluhan batu beton untuk pemecah gelombang.

Menurut Agung Priosusanto benteng itu memiliki tinggi 9 meter berpenampang bundar dengan garis tengah 12 meter. Terlihat ada bekas tembok melingkar di luar benteng konstruksi batu bata besar besar  yang tinggal pondasinya saja.

"Bangunan itu roboh  akibat gelombang tydal ketika Gunung Krakatau meletus tahun 1883," tambah Sopyan.

Sementara Pulau Onrust  banyak terdapat peninggalan sejarah dari abad 17 sampai awal abad 20 yang masih utuh,  rusak sebagian maupun yang tinggal puing-puingnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat