unescoworldheritagesites.com

Respek Pencapaian Akademik Karo Perencanaan dan Keuangan Sri Wahyuni Raih Doktor Pendidikan Jasmani UNJ, Menpora Dito: Beri Inspirasi Kemajuan DBON - News

Menpora RI Dito Ariotedjo sebut Karo Perencanaan dan Keuangan Kemenpora Sri Wahyuni sebagai salah satu pejabat wanita sangat progresif, maju, sangat andal dalam mengurusi kementerian yang dipimpinnya hingga pencapaian prestasi akademik tertinggi dengan diraihnya gelar Doktor Pendidikan Jasmani UNJ (AG Sofyan)

: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menyebut, Kepala Biro (Karo) Perencanaan dan Keuangan Kemenpora Sri Wahyuni sebagai salah seorang dari pejabat wanita yang sangat ulet, progresif, maju, dan sangat andal dalam mengurusi kementerian yang dipimpinnya hingga pencapaian prestasi akademik tertinggi dengan diraihnya gelar Doktor Pendidikan Jasmani Universitas Negeri Jakarta (UNJ). 
 
Menpora Dito memberikan ucapan selamat kepada Karo Sri Wahyuni yang pada kesempatan itu telah lulus dan menyandang gelar Doktor Pendidikan Jasmani. Menurut Menpora, Sri Wahyuni selaku Karo Perencanaan dan Keuangan adalah sosok yang inspiratif dan mampu memberikan energi positif untuk kemajuan kinerja jajaran Kemenpora.
 
“Dalam kesempatan yang baik ini, bukan saja kebahagiaan dan kebanggaan bagi Bu Sri yang sekarang menyandang gelar Doktor Pendidikan Jasmani, tetapi juga menjadi kebanggaan keluarga besar Kemenpora. Beliau jadi salah seorang dari pejabat wanita yang menurut saya sangat progresif dan sangat andal dalam mengurusi perencanaan dan tata kelola keuangan, khususnya di Kemenpora. Dan kami bersyukur hari ini beliau telah lulus sebagai doktor dengan waktu tercepat dan dengan predikat cumlaude," tutur Menpora Dito kepada wartawan saat menghadiri Ujian Terbuka Promosi Doktor atas Kepala Biro (Karo) Perencanaan dan Keuangan Kemenpora Sri Wahyuni oleh Universitas Negeri Jakarta (UNJ) di Aula Bung Hatta, Lantai 2 Gedung Pascasarjana UNJ, Jakarta Timur, Jumat (12/1/2024). 
 
 
Menpora Dito berkesempatan menghadiri Ujian Terbuka Promosi Doktor Karo Perencanaan dan Keuangan Kemenpora itu didampingi Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga, Prof. Dr Asrorun Ni’am Sholeh, Sesmenpora Gunawan Suswantoro, Staf Khusus Menpora Venno Tetelepta, Alia Laksono, Ardima Rama Putra, Hasintya Saraswati, Alvin Saptamandra Suryohadiprojo dan Venno Tetelepta. Juga Staf Ahli Kemenpora Dr Yohan,  Dr. Dwijayanto Sarosa Putera, dan para pejabat eselon II Kemenpora. 
 
Sedangkan tamu dari mitra kerja selain dari parlemen juga tampak Ketum KONI Pusat Ketua Umum KONI Marciano Norman, wakil dari KOI dan para pengurus cabor, Bappenas, Kemenkeu, Kemenko Perekonomian, dan Kemenkumham. 
 
Menpora Dito mengaku respek dengan disertasi yang diangkat Karo Sri Wahyuni perihal Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). Disertasi ini merupakan studi evaluasi atas 14 cabang ola hraga (cabor) yang termasuk di dalam DBON, dengan keterkaitannya pada multievent dalam hal ini SEA Games. 
 
 
“Kami berharap setelah beliau lulus ini bisa makin dalam lagi akademisnya. Tentunya ini salah satu langkah melibatkan akademisi dalam menguji langkah-langkah Kementerian Pemuda dan Olahraga mencapai prestasi terbaik di tingkat dunia ke depannya,” ucap Menpora Dito.
 
“Dan dengan lulusnya beliau saya yakin akan membawa perencanaan di Kemenpora lebih komprehensif, lebih terukur, dan lebih tepat sasaran,” imbuh Menpora.
 
Lebih lanjut menteri termuda Pemerintahan Jokowi ini mengapresiasi output dari penelitian Karo Sri Wahyuni yang salah satunya berupa platform Database Sistem Informasi Manajemen SEA Games.
 
 
Pasalnya platform ini secara komprehensif menyajikan data-data serta program-program untuk kemajuan dan pembinaan olah raga di Indonesia.
 
“Ya itu memang yang harus dilakukan, platform-platform kita dalam menunjang atlet-atlet kita di multievent internasional. Salah satunya dengan DBON dan juga pelatnas terfokus untuk cabor-cabor yang kita persiapkan untuk di SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade,” terang Menpora Dito. 
 
DBON sendiri, tegasnya, saat ini sudah berkembang makin progresif. Dalam hal ini  pemerintah daerah pun sudah melakukan desain olahraga daerah. Sehingga harapannya pembinaan para atlet bisa lebih merata lagi di seluruh Nusantara. 
 
 
“Ujungnya adalah hasil talent scouting dari seluruh Indonesia semakin bisa merata dan kita bisa mengambil potensi-potensi itu dari daerah. Karena bibit-bibit terbaik jamak berasal dari akar rumput. Dan ke depan untuk penganggarannya, bisa kita usahakan agar bisa terfokus juga untuk DBON,” tegas politisi muda Golkar yang pada Pemilu 2024 ini juga sebagai Caleg DPR RI Dapil DKI I (Jakarta Timur). 
 
Disertasi Promovendus Sri Wahyuni yang diuji Dewan Penguji para Profesor diantaranya adalah Rektor UNJ Prof Komarudin dan Ketua tim review Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON) Kemenpora, Prof. Dr. Moch Asmawi ini bertajuk Evaluasi Program Pembinaan Pelatnas dan Pengiriman Kontingen Indonesia dalam SEA Games Hanoi 2021 di Vietnam Tahun 2022. 
 
Disertasi ini mendapat pujian dari para penguji yang diketuai Prof Dr Dedi Purwana, M Bus, yang kemudian meluluskan Karo Sri Wahyuni dengan predikat pujian atau cum laude.
 
 
Platform Database SIM SEA Games
 
Karo Perencanaan dan Keuangan Kemenpora Sri Wahyuni mengikuti Ujian Terbuka Promosi Doktor dengan judul Disertasi Promovendus Evaluasi Program Pembinaan Pelatnas dan Pengiriman Kontingen Indonesia dalam SEA Games Hanoi 2021 di Vietnam Tahun 2022 (Studi Evaluasi atas 14 Cabor DBON)
Karo Perencanaan dan Keuangan Kemenpora Sri Wahyuni mengikuti Ujian Terbuka Promosi Doktor dengan judul Disertasi Promovendus Evaluasi Program Pembinaan Pelatnas dan Pengiriman Kontingen Indonesia dalam SEA Games Hanoi 2021 di Vietnam Tahun 2022 (Studi Evaluasi atas 14 Cabor DBON) (AG Sofyan)
Doktor Sri Wahyuni melakukan penelitian dengan membuat platform Database Sistem Informasi Manajemen SEA Games. Isinya adalah portofolio atlet di semua cabor berikut dengan database prestasi-prestasinya. 
 
Jadi dengan platform ini, jelas Doktor Sri, para atlet yang telah memenuhi kriteria DBO memiliki kesempatan untuk dikirimkan  mewakili Indonesia dalam kontingen ajang multi event internasional. Apakah itu SEA Games, Asian Games serta Olimpiade. Dengan platform itu,  bisa diakses oleh seluruh stakeholder. 
 
"Platform ini bisa diakses oleh stakeholders, termasuk atlet yang pengin tahu kenapa atlet A atau B tidak diterima. Kenapa atlet lain dikirim, kenapa saya tidak dikirim ada di situ, termasuk juga anggaran. Jadi di era keterbukaan informasi publik itu memang sudah dipaksa harus transparan dan akuntabel. Semua orang mudah mengakses. Ini karena satu-satunya tools yang ada di Indonesia. Dan baru pertama kali di Indonesia dimana kalau mengirimkan kontingen harus pakai tools itu dengan cara discreening terlebih dulu," beber Sri. 
 
 
Menurut Sri, ini juga menjadi bahan evaluasi sebelum munculnya platform tersebut, misalnya Indonesia mengirimkan kontingen ke event olahraga internasional hingga mencapai 1300 orang. Tapi perolehan medali justru sedikit. 
 
"Tapi ketika kita mengirimkan kontingen hanya jumlahnya 700 orang saja, perolehan medali kita lebih banyak. Artinya di situ terjadi efisiensi dan target lebih tinggi," kata Sri. 
 
Jadi dengan kehadiran penelitian birokrat karir di Kemenpora ini, juga akan bisa menghadirkan prestasi yang terukur, transparan, dan akuntabel. 
 
Hampir Putus Asa
 
Doktor Sri mengaku dirinya sukses menyelesaikan program Doktoral di UNJ dengan waktu yang cepat dan capaian IPK nyaris sempurna ini karena pemilihan judul dan topik menjadi bagian yang dia geluti sehar-hari. 
 
 
Karo Perencanaan dan Keuangan Kemenpora Sri Wahyuni menerima keputusan kelulusan gelar Doktor Pendidikan Jasmani dari UNJ atas Disertasi  yang diuji Dewan Penguji yang diketuai Prof Dr Dedi Purwana, M Bus, Rektor UNJ Prof Komarudin, Ketua Tim Review PPON Kemenpora, Prof. Dr. Moch Asmawi
Karo Perencanaan dan Keuangan Kemenpora Sri Wahyuni menerima keputusan kelulusan gelar Doktor Pendidikan Jasmani dari UNJ atas Disertasi yang diuji Dewan Penguji yang diketuai Prof Dr Dedi Purwana, M Bus, Rektor UNJ Prof Komarudin, Ketua Tim Review PPON Kemenpora, Prof. Dr. Moch Asmawi (AG Sofyan)
"Jadi sehari-hari di kantor, memang saya menggeluti DBON itu. Sehingga saya tidak memerlukan waktu ekstra untuk menekuni dan menyelesaikan disertasi in. Dan karena memang saya mencintai hal tersebut tentang Desain Besar Olahraga Nasional. Di dukung lagi support dari para profesor  pembimbing dan penguji serta pimpinan saya di Kemenpora, termasuk pimpinan tertinggi Mas Menpora," tuturnya. 
 
Salah satu orang yang mensupport dirinya berhasil merampungkan program doktoralnya adalah Sesmenpora Gunawan Suswantoro. 
 
Dalam sambutannya Sesmenpora mengungkapkan jika Sri Wahyuni hampir saja putus asa untuk tidak merampungkan jenjang S3. Namun mantan Sekjen Bawaslu ini terus memberikan motivasi tinggi dan mensupport kepada Ibu enam anak dan suami yang juga hampir merampungkan S3 tersebut untuk lolos dan lulus ujian disertasi dengan gelar Doktor Pendidikan Jasmani di UNJ ini. 
 
 
"Bu Doktor Sri sempat hampir putus asa karena tidak mudah juga menyelesaikan Doktornya  bekerja dan sibuk sebagai Karo Perencanaan dan Keuangan di Kemenpora. Tapi saya sebagai atasan, mitra kerja, dan juga sahabatnya berusaha memberikan motivasi dan support moral bahwa pencapaian akademik tertinggi ini tentu akan memberikan trigger bagi insan yang bekerja dan berkarya di Kemenpora. Juga tentu memberikan sumbangsih kepada negara atas hasil penelitiannya, khususnya di bidang olahraga," ungkap Doktor dari UI ini. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat