unescoworldheritagesites.com

Buktikan Komitmen Transparansi dan Akuntabel Penggunaan Anggaran di Kemenpora, Menpora Dito Gandeng KPK - News

Menpora RI Dito Ariotedjo membuktikan komitmennya dalam menjalankan tugasnya di Kemenpora secara transparan dan akuntabel dengan menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diwakili oleh Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan di Media Center Kemenpora, Senayan, Jakarta (AG Sofyan )

: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo membuktikan komitmennya dalam menjalankan tugasnya di Kemenpora secara transparan dan akuntabel.
 
Menpora Dito mengatakan political will yang kuat dari dirinya sebagai pimpinan tertinggi di Kemenpora dan berasal dari generasi muda kelompok milenial menginginkan bekerja dan memberikan kontribusi terbaiknya kepada bangsa dan negara dengan penuh tanggung jawab dan amanah. 
 
Harapannya, bisa menjadi role model bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) dan jajarannya agar dapat melaksanakan tugas negara penuh dedikasi dan loyalitas memberikan yang terbaik untuk kemajuan olah raga dan kepemudaan.
 
 
"Setelah rapat koordinasi bersama dengan Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pak Pahala Nainggolan maka saya kembali tegaskan ini menjadi komitmen dari awal saya saat dilantik menjadi Menpora (Menteri Pemuda dan Olahraga) di mana saya ingin menjalankan tugas ini penuh tanggung jawab dengan akuntabilitas tinggi dan transparan," tegas Menpora Dito kepada wartawan saat jumpa pers dengan Deputi Pencegahan dan Monitoring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan di Media Center Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa (25/7/2023).
 
Pada kesempatan itu, Menpora Dito Ariotedjo didampingi Sesmenpora Gunawan Suswantoro dan Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Surono.
 
Dito menjelaskan pihaknya konsisten membuat sistem yang kuat untuk mencegah korupsi terjadi di instansinya. Menteri termuda Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin menyebut KPK bukan penegak hukum pertama yang diundang untuk menutup celah kotor praktik-praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme di Kemenpora.
 
Baca Juga: Apresiasi Tinggi Menpora Dito ke Kontingen Jateng: Sukses Penyelenggara Pornas Korpri XVI 2023 dan Juara Umum!

Menurutnya, Kemenpora sejatinya sudah bekerja sama dengan Kejaksaan Agung (Kejagung) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk membuat sistem antikorupsi.
 
Sebenarnya tidak hanya dengan KPK, kata Dito, sebelumnya semua yang dilakukan oleh Kemenpora selalu dalam koridor peraturan yang benar. Dan dalam setiap penyelenggaraan besar multi even berbagai lembaga penegak hukum turut serta dilibatkan
 
"Dari awal saya duduk di kementerian ini, semua proses persiapan SEA Games, Para Games, semua itu ada pendampingan juga dari BPKP dan juga Kejaksaan melalui Jamintel," tegasnya.
 
 
Bahkan tidak cukup dengan itu saja, dengan Mabes Polri juga dilakukan koordinasi dan kolaborasi dengan Satgas Pencegahan Korupsi-nya. 
 
"Itu semua sebagai bagian komitmen untuk terus meningkatkan transparansi dan akuntabilitas penggunaan berbagai anggaran negara yang ada di Kemenpora agar semua sesuai dengan hukum dan perundang-undangan," jelasnya.
 
"Bahkan Pak Kapolri baru saja menugaskan Bapak Ambarita Damanik sebagai Tenaga Ahli Bidang pencegahan korupsi di Kemenpora," imbuh Menpora Dito.
 
 
Dari ikhtiar dan niat baik ini, Dito berharap pengelolaan dana di instansinya ke depan menjadi lebih baik.

"Jadi langkah-langkah dari saya untuk memastikan pengelolaan di Kementerian Olahraga insya Allah selalu diselamatkan dan dijauhkan dari praktik-praktik korupsi dan maladministrasi," ucap menteri Kabinet Indonesia Maju dari Partai Golkar ini.

Menurut dia, pencegahan korupsi di Kemenpora bukan hal yang mustahil. Sebab, kata Dito, banyak pegawai muda yang seharusnya bebas dari pemikiran koruptif dalam bekerja sehingga mereka bekerja bisa tenang dan konsentrasi penuh memberikan kontribusi terbaik untuk negara.

"Saya masih muda dan saya melihat di Kemenpora banyak karyawan masih muda. Mereka memiliki keluarga yang memerlukan jaminan masa depan yang baik dengan kepala keluarganya bekerja juga dengan baik dan amanah. Dan saya ingin semuanya bisa pulang dengan tenang harus nyaman dan keluarga tidak perlu cemas," ucap Dito.
 
 
Menpora Dito menegaskan  langkah-langkah ini bagian komitmennya untuk memastikan pengelolaan anggaran di Kementerian Pemuda Olahraga ini insya Allah aman dan semoga selalu diselamatkan serta dijauhkan dari praktek korupsi dan juga mal administrasi.
 
Aplikasi Disempurnakan 
 
Selain penegasan komitmen di atas, ada masukan berharga dari KPK tentang Aplikasi Wasping yang saat ini sudah digunakan dan secepatnya dapat disempurnakan. 
 
Aplikasi yang dirancang untuk mengurangi interaksi langsung dengan pihak-pihak penerima bantuan, diharapkan menjadi alat yang membantu secara objektif setiap penilaian proposal dan laporan penggunaannya.
 
 
"Sebenarnya kita sudah membuat suatu aplikasi secara elektronik digital, sementara ini namanya Wasping..Nanti akan dicarikan nama lagi yang lebih keren, dimana semua proposal dari cabang olahraga untuk pengajuan Pelatnas maupun pengajuan persiapan keberangkatan atlet ke multi event internasional secara online tanpa interaksi personal," jelasnya.
 
Masukan dari Deputi KPK, katanya akan disempurnakan.
 
"Jadi yang sekarang baru dapat diketahui pihak cabor dan Kemenpora. Namun nantinya bisa dibuka ke publik sehingga publik ini benar-benar bisa melihat aliran dana itu berapa dan buat apa. Dan ini tadi kita juga sepakat dan setuju kalau bisa paling lama dalam waktu bulan depan sudah bisa dilaunching ke publik," tuturnya.
 
Peinsipnya menggandeng KPK, lanjut Dito l, agar Kementerian Pemuda dan Olahraga ini lebih bisa transparan dan juga masyarakat bisa mengetahui kinerjanya apa kontribusi  kepada olahraga. 
 
 
"Sementara masih untuk olahraga, nantinya  kita aplikasikan juga untuk di kepemudaan dan bahkan sampai daerah, agar penyelenggaraan sistem birokrasi di sini lebih terjaga," pungkasnya
 
Sementara dari Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan menyampaikan ucapan terima kasih atas respon positif dari Menpora Dito dan dari jajaran Kemenpora atas berbagai usaha pencegahan korupsi bahkan sudah memulai dengan membuat aplikasi yang tinggal disempurnakan saja.
 
"Terima kasih karena respon sangat positif, kita ingin segera dari Kemenpora meningkat transparansinya, dan untuk aplikasi yang ada tinggal disempurnakan agar publik dapat mengetahui dan turut memantau," kata Pahala. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat