: Terkait dengan penolakan para pelatih untuk melepas pemain mereka bermain untuk timnas, pengamat sepakbola Effendi Gazali angkat suara.
Menurut Effendi Gazali, perlu ada penyelesaian yang matang terkait masalah ini, termasuk mungkin penerapan aturan yang mengikat setelah adanya musyawarah.
"Setuju juga untuk dibuat aturan yang mengikat setelah adanya musyawarah," tutur Effendi di Jakarta (17/8).
Baca Juga: Dana Rp3 Miliar Hibah Pemda Papua Barat Diselewengkan, Jaksa Tahan Ketua Komda Pemuda Katolik
Effendi Gazali menyatakan bahwa situasi ini sangat relevan dengan peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-78.
Menurutnya, tujuan dari kemerdekaan Indonesia adalah untuk meletakkan kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi atau kelompok.
Dia percaya bahwa semua warga negara yang terbaik pasti bangga mendapatkan kesempatan untuk membela timnas di lapangan sepak bola.
Effendi Gazali juga menekankan bahwa sepak bola, bersama dengan olahraga lainnya seperti bulu tangkis, memiliki peran penting dalam menyatukan berbagai elemen bangsa.
Dia membayangkan kegembiraan dan persatuan yang akan terjadi jika Indonesia memenangkan medali emas dalam Sea Games setelah 32 tahun.
Baca Juga: Mengenang Masa Gemilang Pemerintahan Zul-Rohmi, Perlu Didirikan Tugu Kenangan oleh Zul-Rohmi Mania
Timnas Tanggung Jawab Semua
Effendi juga menyoroti kewajiban semua pihak yang terlibat dalam situasi ini. Dia tidak hanya menekankan pada pelatih asing, tetapi juga mengajak semua pihak untuk merenung mengapa fenomena ini terjadi.
Dia menyoroti pentingnya memastikan sumber pemain timnas berasal dari berbagai level liga, bukan hanya liga 1.
Selain itu, dia menekankan perlunya koordinasi yang lebih baik dalam jadwal turnamen di kawasan ASEAN agar tidak merugikan klub dan pelatih.