: Digitalisasi dan internet tidak dipungkiri memberikan manfaat besar bagi kehidupan manusia. Demikian pula dengan hadirnya sosial media mempermudah kita menjalin komunikasi antar sesama. Melalui media sosial, semua orang dapat mengekspresikan dirinya di depan khalayak umum, termasuk di antaranya pelajar. Lantas, bagaimana cara untuk lebih bijak menggunakan media sosial, khususnya untuk pelajar?
Dr. Lismawati S.PD., M.Pd. Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun mengatakan, pesatnya perkembangan teknologi informasi mempengaruhi segala bidang kehidupan, tidak terkecuali pendidikan.
“Penggunaan teknologi informasi mempengaruhi penyebaran informasi baik di lingkungan akademik maupun nonakademik. Sebagai pengguna, pelajar dituntut untuk secara positif menggunakan semua produk teknologi, termasuk media sosial,” kata Lismawati dalam diskusi virtual bertema “Bijak Berliterasi dalam Memanfaatkan Era Digital” yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Siberkreasi Indonesia, Selasa (16/5/2023).
Baca Juga: Positif, Kreatif, dan Aman di Internet dengan Menguasai Literasi Digital
Meski begitu, lanjut Lismawati, penggunaan media sosial di kalangan pelajar tak lepas dari edukasi tentang menggunakannya untuk hal-hal positif agar memberikan manfaat besar.
Menurut Lismawati, di era digital informasi, pengetahuan dapat diakses melalui berbagai media. Penggunaan media sosial bagi pelajar, bisa menjadi dorongan untuk bereksplorasi dan berinovasi, meningkatkan kreativitas mereka.
Dengan akses informasi digital yang lebih mudah, siswa menjadi lebih mandiri karena tidak perlu menunggu guru menjelaskan di kelas.
“Mengingat sifat pelajar saat ini yang sangat melek media sosial, maka media sosial dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang sangat efektif,” ujarnya. "Media pembelajaran menggunakan Instagram, YouTube, dan TikTok sangat populer saat ini,” sambung Lismawati.
Baca Juga: Yuk Manfaatkan Teknologi Untuk Mendukung Proses Belajar dan Mengajar
Selain itu, media sosial memungkinkan pelajar untuk berteman tidak hanya dengan teman dari sekolah, tetapi juga dengan teman yang tinggal ribuan mil jauh darinya.
Salah satu manfaat media sosial bagi pelajar adalah dapat memperluas jaringan pertemanan tanpa harus bertemu langsung. Pelajar tidak hanya bisa bersosialisasi, tetapi juga bertukar informasi melalui berbagai komunitas online, yang tentunya berdampak positif.
Dia pun memberikan 5 tips bermain media sosial bagi pelajar, yakni: “Pastikan setiap hal yang diunggah tidak membuat orang lain merasa tidak nyaman baik secara fisik maupun emosional. Tips kedua, jangan berselisih dengan orang lain di media sosial. Dan, tips ketiga, pilih kata yang baik dan tepat saat berkomentar atau membuat unggahan di media social,” jelasnya.
Tips keempat dan kelima yaitu, hargai pendapat orang lain karena interaksi di media sosial adalah proses pertukaran ide dan gagasan. Dan, jika ingin menyebarkan berita, cari tahu dahulu kebenarannya untuk meminimalisir penyebaran berita hoaks.
Lalu, perlukan metode indoktrinasi dalam pembelajaran di zaman sekarang? Menurut Lismawati, metode indoktrinasi tidak lagi memadai untuk diterapkan dalam pendidikan di era digital, karena metode ini membatasi peserta didik dalam memperoleh informasi.
Metode ini mengajarkan peserta didik untuk memiliki wawasan yang tertutup dan sempit. Hal ini tidak sejalan dengan falsafah pendidikan itu sendiri.
Lismawati berpendapat, pendidikan di era digital merupakan pendidikan yang harus mengintegrasikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ke dalam seluruh mata pelajaran. “Dengan berkembangnya pendidikan era digital maka memungkinkan siswa mendapatkan pengetahuan yang berlimpah ruah serta cepat dan mudah,” ucapnya.