unescoworldheritagesites.com

Kemendikbudristek Gelar 'Hajatan Pulang Babang:, Tradisi Nelayan Kepulauan Seribu - News

Sesepuh masyarakat Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu Subur (50)

 
: Dalam upaya melestarikan budaya di masyarakat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Ditjen Kebudayaan  menggelar Hajatan Pulang Babang. 
 
Pulang Babang gelaran Kemendikbudristek itu merupakan tradisi nelayan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu yang pulang ke pulau setelah berhari hari melaut. 
 
Gelaran Pulang Babang inisiasi Kemendikbudristek merupakan Program Olahrasa Kepulauan Seribubu yang masuk dalam rangkaian Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2023.
 
 
Hajatan Pulang Babang merupakan rangkaian kegiatannya yang dimulai sejak Juli 2023. Puncak kegiatan dilaksanakan di Alun-alun Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta, pada Jumat-Sabtu pada 27-28 Oktober 2023, 
 
Kegiatan ini akan dihadiri Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid.
 
Pada kesempatan ini, seorang sesepuh masyarakat Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu Subur (50) menerangkan, Tradisi Pulang Babang ialah dimana masyarakat di darat, yang berada dipulau menyambut pulangnya para nelayan yang berhari-hari melaut. 
 
 
Subur, yang telah menetap di Pulau Pramuka sejak tahun 1975 menerangkan sesungguhnya Pulang Babang itu tradisi masyarakat Kepulauan Seribu, khususnya Pulau Pramuka yang berarti 'kembali ke kampung halaman setelah sekian lama melaut'. 
 
'Itu berawal dari kerinduan pada suasana kehidupan di pulau di era 1960-an hingga 1990-an," ujarnya. 
 
Di masa itu, imbuhnya,.untuk mengisi waktu senggang, masyarakat terbiasa mengadakan ritual budaya dan kegiatan seni. 
 
 
Sudah menjadi kebiasaan atau tradisi masyarakat pulau, dari anak-anak hingga orang tua, selalu terlibat dalam kegiatan kesenian, seperti keaktoran, tari, dan musik. Hasilnya dipertunjukkan di Alun-alun Kabupaten Kepulauan Seribu untuk menghibur masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung.
 
"Kami sangat senang Kemendikbudristek akan menggelar Hajatan Pulang Babang. Tentunya ini akan menjaga sekaligus melestarikan budaya kami dan tentunya ini juga berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat pulau," tutur Subur.***
 
 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat