unescoworldheritagesites.com

Gelaran Pertunjukan Teatrikal, Rangkaian HajatanPulang Babang Mengenalkan Budaya Orang Pulau - News

Pertunjukan teatrikal rangkaian Hajatan Pulang Babang.

 
: Masih dalam rangkaian kegiatan Hajatan Pulang Babang di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, pada malam Puncak, Sabtu (28/10/2023),  digelar pertunnukan teatrikal
 
Pertunnukan teatrikal ini dimainkan para siswa, yang sebagian ada dari sekolah di Pulau Panggang. Jadi, untuk ikut mengisi kegiatan ini mereka harus menyeberang pulau dan bermalam di Pulau Pramuka. 
 
Pertunjukan teatrikal ini menceritakan tentang asal usul orang pulau, yang sekarang banyak bermukim di Pulau Panggang dan Pulau Pramuka. 
 
 
Kegiatan ini juga masih dalam satu gelaran olahrasa, yang digagas Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek yang merespon inisiatif masyarakat yang ingin memperkenalkan tradisi budaya di daerahnya. 
 
Pertunjukan dibuka dengan gerak tari sejumlah siswa,  diiringi lagu lawas berjudul Pulau Seribu, yang dipopulerkan oleh penyanyi senior Tetty Kadi. 
 
Usai gerak tari, pertunjukan dilanjutkan dengan muncul seorang anak perempuan, yang memerankan sebagai anak Pulau Panggang, yang melakukan monolog, bercerita sedikit tentang pulau yang ditinggalinya. 
 
 
Lalu, muncul seorang anak perempuan lainnya yang memetankan seorang ibu, dia menceritalan asal usul Pulau Panggang pada putrinya. 
 
Mulailah cerita tentang Pulau Panggang, dan tradisi 'Balada Janda Mangandang' yang judul petunjukan teatrikal  mengalir. 
 
Kordinator Tim Olahrasa Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu Hj Mahariah menjelaskan, pertinnukan teater bertajuk budaya ini, untuk mengenalkan budaya orang pulau, kalau konteksnya memang harus lewat wisata, ya kita lakukan, biar semua orang merasa nyaman. 
 
 
Karena ini, bisa menjadi suatu tawaran lain buat wisatawan yang datang ke pulau. Tidak mendatangi laut saja, tapi juga mengetahui budaya tentang pulau itu sendiri. 
 
"Sementara, buat masyarakat pulau, ini merupakan format baru, untuk menjadi pembelajaran," ujarnya. 
 
Kalau dulu, ada wisatawan datang, orang pulau menyebutnya sebagai orang kota, orang pulau akan merasa minder. Dan, seakan merasa tidak pantas untuk menemuinya. Kendati mental seperti itu mulai terkikis, tapi sampai sekarang masih ada.
 
 
Asal-usul nama Pulau Panggang sendiri tak lepas dari mitos seputar bajak laut. Pulau Panggang diambil dari nama pemanggang. Tempat ini, ratusan tahun silam adalah tempat persinggahan bajak laut. 
 
Cerita lain, pada tahun 1960, ada masyarakat keturunan Mandar yang memiliki ilmu tinggi, serupa seperti Darah Putih tapi ilmunya justru meresahkan masyarakat. 
 
Sebelum melaut, dia membunuh orang pakai ilmunya. Jadi kalau ada yang meninggal, dia pasti melaut dan tangkapannya banyak padahal nelayan lain tidak mendapatkan apa-apa.***
 
 
 
 
 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat