unescoworldheritagesites.com

Trinil Karya Hanung Bramantyo Bergenre Horor setelah 17 Tahun dengan Film Drama dan Sejarah - News

Mengawali 2024, sutradara peraih 2 Piala Citra Hanung Bramantyo menghadirkan karya baru,Trinil (istimewa )

: Hanung Bramantyo Kembali ke Genre Horor Lewat Trinil Setelah 17 tahun berkutat dengan Drama dan Sejarah. 

Mengawali 2024, sutradara peraih 2 Piala Citra Hanung Bramantyo menghadirkan karya baru,Trinil. Ini comeback Hanung Bramantyo di genre horor setelah 17 tahun. 

Baca Juga: Film Indonesia Dari Timur Hadirkan Semangat Sepakbola, Kisah Nyata Terinspirasi dari Prestasi Tim Putra Putri Papua Saat Meraih Emas Ajang PON 2021

Kali terakhir, ia menggarap genre horor lewat Legenda Sundel Bolong pada tahun 2007, yang kisahnya berlatar tahun 1965. 

“Ini adalah suatu hal yang berbahagia, karena tidak hanya untuk saya, akhirnya Dapur Film memproduksi film sendiri lagi setelah sekian lama,” ungkap Hanung Bramantyo di sela gala premiere film Trinil di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta, Rabu lalu.

Kini Hanung Bramantyo, lagi-lagi bermain dengan latar sejarah, yakni dekade 1970-an. 

Saat itu, Indonesia pertama kali memasuki fase pemilu dengan peserta 3 partai yakni PPP, Golkar dan PDI. 

Pada masa itu, situasi politik di Indonesia sedang panas. Banyak terjadi pembunuhan di kalangan ulama.

Trinil dibintangi Carmela Van De Kruk, Rangga Nattra, Fattah Amin, Shalom Razade, dan Wulan Guritno. Naskahnya, dipoles Haqi Ahmad bersama Hanung Bramantyo.
Trinil dibintangi Carmela Van De Kruk, Rangga Nattra, Fattah Amin, Shalom Razade, dan Wulan Guritno. Naskahnya, dipoles Haqi Ahmad bersama Hanung Bramantyo. (istimewa )

Trinil dibintangi oleh Carmela Van De Kruk, Rangga Nattra, Fattah Amin, Shalom Razade, dan Wulan Guritno. Naskahnya, dipol Haqi Ahmad bersama Hanung Bramantyo.

Baca Juga: Festival Film Bulanan Siap Gelar Malam Anugerah 2023 

Trinil yang diproduksi Dapur Film dan Seven Skies Motion mengisahkan pasutri Rara (Carmela Van De Kruk) dan Sutan (Rangga Nattra) yang siap memulai hidup baru setelah berbulan-bulan madu. 

Rara mewarisi perkebunan teh nan luas di Jawa Tengah milik William Saunder, ayahnya, seorang lelaki Belanda yang sangat mencintai Indonesia.

Sutan bekerja sebagai perawat di rumah sakit. Suatu malam, Rara merasakan ketindihan saat dia tidur. Padahal selama bulan madu, dia selalu tidur nyenyak di malam hari. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat