unescoworldheritagesites.com

Unimuda Sorong Model Moderasi Beragama Di Indonesia - News

Rektor Unimuda Sorong, Dr.Rustamadji, M.Si / Foto: skid (Yacob Nauly)

AIMAS, SORONG: Rektor Universitas Muhammadiyah (Unimuda) Sorong, Papua Barat, Dr. Rustamadji, M.Si., membenarkan informasi sejumlah alumninya terkait moderasi beragama di perguruan tinggi ini telah lama berjalan. 

Bahkan menurut para lulusan Unimuda Sorong perguruan tinggai ini pantas dijuluki sebagai "model Moderasi Beragama" di Indonesia.

Dr. Rustamdji, yang berpenampilan sederhana tapi memiliki pola pikir sangat ilmiah itu, kemudian menjelaskan lebih lengkap terkait moderasi beragama.

"Sebelum  Universitas masih Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pedidikan  (STKIP) saya merancang moderasi beragama yang terinci,"kata Dr. Rustamadji kepada , di ruang kerjanya di Aimas, Sorong Rabu (14/4/2021).

Ia, menyadari bahwa kelak perguruan tinggi ini memiliki ribuan mahasiswa. Maka, tentu  mayoritas mahasiswanya adalah warga asli Papua dan tentu beragama Kristen.

Program pertama perguruan tinggi berlabel Muhammadiyah ini harus menciptakan kondisi kampus yang harmonis bagi mahasiswa dan dosen serta  masyarakat.

"Karena itu, saya instruksikan moderasi beragama disalurkan melalui para dosen dan menciptakan suasana hubungan baik antar mahasiswa. Lalu, antara mahasiswa dan dosen, dengan pegawai dan tentunya masyarakat,"katanya.

Jadi, semua dosen ketika memberikan kuliah apa saja harus menebarkan kasih sayang. Pertama dan akhir memberikan materi kuliah dosen wajib mengajak mahasiswa untuk mempraktekkan kasih sayang.

Tidak sampai di situ, Perguruan tinggi ini melalui Rektor Rustamdji, membangun rumah kolaborasi etnik. Atau rumah multikultural. Rumah ini didesain cantik bersih dan nyaman.

"Mahasiswa yang masuk dan bercengkrama harus berasal dari dua hingga tiga suku. Dari metode pendekatan ini, berhasil karena terjadi dialog internal mahasiswa beda suku dan agama itu," ungkap Rektor Unimida.

Bukan saja di rumah etnik tapi pihak perguruan juga membangun taman belajar di luar ruangan belajar. Di taman yang dijaga superketat kebesihannya di bawah rimbunan pohon yang indah  itu terdapat kursi dan meja.

Memang, terpantau suasana keakraban antar mahasiswa ketika belajar maupun berdiskusi di taman-taman tersebut.

Dengan desain suasana yang begitu cair membuat Orang Asli Papua (OAP) menjadikan perguruan tinggi ini favorit.

Bahkan OAP yang kuliah di kampus ini sudah ada yang meraih prestasi ilmiah tingkat nasional dan internasional.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat