SOLO: Keberadaan financial technology (fintech) bisa berdampak pada percepatan dan pertumbuhan ekonomi nasional. Asalkan fintech bisa menyasar pada kredit sektor produksi dan bukan kredit konsumen seperti yang saat ini dilakukan masyarakat.
"Termasuk akses sektor UMKM. Untuk bisa memperluas segmentasi, fintech dan perbankan bisa saling saling berkolaborasi daripada berkompetisi," jelas Guru Besar Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Prof Irwan Trinugroho kepada wartawan di Kampus UNS Solo, Rabu (29/12/2021).
Menurut Irwan, saat ini juga sudah banyak perbankan yang berkolaborasi dengan fintech. Perbankan memiliki modal dan fintech memiliki teknologi sehingga bisa berkolaborasi untuk segmen yang lebih luas.
Pada kesempatan itu, Irwan juga mengatakan teknologi memiliki peran yang semakin penting dalam industri jasa keuangan di seluruh dunia, khususnya selama beberapa dekade terakhir.
Berbagai studi telah menunjukkan bahwa inovasi keuangan berbasis teknologi yang ditawarkan oleh bank dan berbagai institusi jasa keuangan lain memiliki peran yang signifikan dalam perekonomian melalui peningkatan inklusi keuangan.
"Inklusi keuangan yang tinggi akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi ketimpangan pendapatan di masyarakat," jelasnya lagi.
Akan tetapi, disisi lain, ada potensi sisi gelap dari inovasi keuangan berbasis teknologi yang tengah berkembang saat ini. Yang pertama tumbuhnya fintech legal juga dapat menimbulkan munculnya fintech ilegal yang merupakan pinjaman predator dan merupakan bentuk online dari lintah darat.
Masalah teknologi keuangan dan implikasinya tersebut juga menjadi bagian dari pidato pengukuhan Prof Irwan Trinugroho sebagai guru besar ke-19 Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan ke-245 UNS. Dalam pengukuhan yang akan dilaksanakan Kamis (30/12/2021), Prof Irwan akan membacakan pidato pengukuhan berjudul Finance, Technology, Inclusion and (In) equality.
Prof. Irwan Trinugroho, M.Sc, Ph.D yang juga guru besar termuda tersebut merupakan Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Keuangan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNS.
Ketua Senat Akademik UNS, Prof. Adi Sulistiyono membenarkan jika Prof. Irwan Trinugroho, M.Sc, Ph.D merupakan guru besar termuda UNS.
“Iya, Pak Irwan adalah guru besar termuda. Pak Irwan lahir di Bantul 6 November tahun 1984. Jadi pas dikukuhkan ini usianya 37 tahun,” pungkas Adi. ***