unescoworldheritagesites.com

Tak Masalah Berpuasa Bagi Penderita Maag Asal Perhatikan Makanan Sahur dan Berbuka - News

Agusta Widihastuti, Brand Manager Digestive Kalbe Consumer Health, dr. Helmin Agustina Silalahi, Medical Senior Manager Kalbe Consumer Health (Ist)

: Penderita penyakit maag dan gerd diperkenankan untuk berpuasa di bulan suci Ramadan 1445 Hijriah, namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

"Tentu diperbolehkan puasa, namun perlu diperhatikan juga mengenai makanan dan minuman yang dikonsumsi saat waktu sahur dan berbuka puasa," kata Medical Senior Manager Kalbe Consumer Health, dr. Helmin Agustina Silalahi.

Dia mengatakan hal itu dalam acara "Gerakan Ramadan Tanpa Dramaag" yang digelar di Aula Bung Hatta, Kampus Pasca Sarjana Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis.

Dia mengatakan bahwa para penderita maag dan gerd harus tetap mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, protein, serat, vitamin dan memperbanyak minum air putih.

Baca Juga: Antisipasi Gangguan Kamtibmas, Kapolda DIY Instruksikan Patroli Malam Di Seluruh Wilayah Polres

Selain itu, Helmin juga berpesan untuk menghindari makanan yang mengandung pedas dan berbumbu kental, seperti gulai dan makanan bersantan. Sedangkan untuk minuman agar menjauhkan minuman yang mengandung alkohol dan kafein.

"Kalau makanan dan minuman yang dijauhkan itu tetap dikonsumsi akan memungkinkan memancing kandungan asam dan menimbulkan penyakit maag dan gerdnya," ujarnya.

GM Marketing Kalbe Consumer Health, Irwan Wijaya menuturkan dalam kegiatan "Gerakan Ramadhan Tanpa Dramaag" itu, pihaknya menghadirkan diskusi interaktif yang diikuti oleh ratusan mahasiswa.

"Kami memberikan informasi dan mengedukasi kalangan Gen-Z tentang sakit maag dan gerd dan bagaimana pencegahan dan pengobatannya agar puasanya lancar dan nyaman," ujarnya.

Hal itu mengingat penderita penyakit tersebut meningkat hingga 14 persen dalam satu tahun terakhir (survei NeuroSensum).

Faktor penyakit tersebut didominasi makan tidak teratur, makan makanan berminyak, berlemak, pedas, kopi berlebih hingga gangguan kecemasan atau depresi.

Penyakit ini meningkat drastis dari 22 persen ke 36 persen di kategori usia 17-24 tahun atau kalangan mahasiswa dan "first jobber".

Karena itu, pihaknya melakukan edukasi kepada Generasi Z di kampus-kampus di lima kota besar di tanah air, yakni Jakarta (UNJ), Yogyakarta, Bandung, Lampung dan Makassar.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat