unescoworldheritagesites.com

Indonesia Emas 2045, GSK Indonesia Dukung Pemerintah dan Asosiasi Kesehatan Sukseskan Program Vaksinasi Lengkap Kelompok - News

Kiri ke Kanan: Dr. Indra supradewi (Bendum  PP IBI),  ⁠dr Taupan Ikhsan Tuarita (Sekjen PP PDUI), dr Mohammad Syahril Mansyur, (Jubir Kemenkes), Manis Munot, (Presdir GSK Indonesia),Prof. Samsurizal Dzauhari, (Penasehat Satgas Imunisasi Dewasa PB PAPDI), ⁠Prof Hartono Gunardi (Kasatgas Imunisasi ) (Sadono )

 

:  Dalam rangka Pekan Imunisasi Dunia (PID) 2024, Kementerian Kesehatan dan empat Asosiasi Medis bersama GSK Indonesia, perusahaan kesehatan global dengan pengalaman lebih dari 65 tahun pada vaksinasi, melakukan kampanye edukatif tentang pentingnya vaksinasi lengkap bagi seluruh kelompok usia.

Presdir GSK Indonesia Manishkumar Munot, mengatakan Vaksin memiliki keunikan, karena seringkali memberikan manfaat tidak hanya bagi individu yang divaksinasi, tetapi juga manfaat tidak langsung bagi mereka yang belum menerima vaksin, atau memang tidak dapat menerima vaksin karena usia atau kondisi kesehatan.

"Kami akan terus berkomitmen untuk mendukung agenda pemerintah dan asosiasi kesehatan dalam menyukseskan Program Imunisasi Nasional 2024 agar  pemenuhan vaksinasi lengkap pada seluruh kelompok usia di Indonesia" kata Munot di Hotel JW Marriot, Rabu (15/5/2024).

Lebih jauh ia menjelaskan, vaksinasi memang merupakan salah satu cara yang paling Cost-Effective untuk meningkatkan standar hidup, kesehatan, dan prospek ekonomi akibat biaya perawatan yang lebih rendah untuk sistem kesehatan dan juga keluarga, yang dapat menghemat hingga US$ 6 miliar dalam biaya perawatan. Selain itu, masyarakat akan mendapat manfaat herd effect dari vaksinasi dan lebih sedikit wabah penyakit, yang akan bermanfaat untuk mencapai agenda transformasi nasional.

“Kami menyadari banyaknya pekerjaan penting, investasi, dan inisiatif yang sudah dilaksanakan oleh pemerintah, asosiasi medis, dan masyarakat untuk mengubah paradigma dari penyembuhan ke pencegahan. Kami memahami bahwa kami tidak bisa melakukan ini sendirian, dan memerlukan tingkat kerjasama yang lebih kuat dan inklusif dari seluruh pemangku kepentingan--pemerintah, asosiasi medis, komunitas, dan pihak lainnya--untuk mendapatkan solusi kolektif, jalur percepatan akses vaksinasi yang lebih luas di segala usia," lanjutnya.

 Baca Juga: Pekan Imunisasi Dunia, GSK Indonesia bersama Kemenkes dan Empat Asosiasi Medis Apresiasi Tenaga Kesehatan Sukseskan Vaksinasi Lengkap

Oleh karena itu, tahun lalu, GSK telah meluncurkan kampanye AyoKitaVaksin untuk membantu pemerintah dalam edukasi masyarakat tentang pentingnya vaksinasi. "Kami juga mempercepat ketersediaan vaksin inovatif untuk segala usia di Indonesia, dan bermitra dengan penyedia layanan kesehatan untuk memperluas akses vaksinasi. Forum Vaksin hari ini adalah langkah awal, bukan akhir, dari perjalanan kita menuju Indonesia Sehat," ucapnya.

Dituturkan dr. Mohammad Syahril Mansyur, Sp.P., MPH, Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, pada hari ini (15/5), di Jakarta, “Pemerintah telah menyusun fokus agenda Program Imunisasi Nasional 2024, dengan tema ‘Untuk Seluruh Kelompok Usia’, serta mengantisipasi segala tantangan yang mungkin muncul dalam pemenuhan tingkat vaksinasi secara keseluruhan di kalangan anak-anak dan dewasa."

Pada kesempatan ini, Pemerintah juga menyampaikan dukungan atas inisiatif yang dilakukan oleh GSK Indonesia dalam memberikan apresiasi kepada para pemangku kepentingan terkait, mulai dari asosiasi hingga sektor swasta atas kontribusi dan kegigihan mereka dalam menyukseskan Program Imunisasi Nasional.

 Baca Juga: Wenny Haryanto Sosialisasi Germas: Imunisasi Bayi Penting

Sementara itu, IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), salah satu Asosiasi Medis di Indonesia turut berkomitmen dalam menyukseskan Program Imunisasi Nasional melalui upaya peningkatan perlindungan bagi anak-anak dari Vaccine-Preventable Diseases (VPD).

Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K), Ketua Satgas Vaksinasi IDAI, menerengkan, “Indonesia telah mengalami penurunan cakupan vaksinasi yang cukup berdampak pada target vaksinasi nasional, terlebih pada masa pandemi, Dari tahun 2018-2023, secara akumulatif jumlah anak yang tidak mendapatkan vaksinasi sama sekali mencapai 1,8 juta anak11.

Oleh karena itu, IDAI akan mengimplementasikan serangkaian strategi, seperti menyampaikan pentingnya keterampilan komunikasi dokter dalam menginformasikan topik-topik terkait masalah vaksinasi untuk mengatasi keraguan dan disinformasi terhadap vaksinasi di masyarakat. Selain itu, IDAI juga mendorong dukungan dari Pemerintah agar dapat memperluas jangkauan akses vaksinasi dan memaksimalkan ketersediaan vaksin sesuai dengan pedoman terbaru.”

 Baca Juga: Indonesia Alami Outbreak Polio, Pemerintah Canangkan Imunisasi IPV 2

Dengan peringatan Pekan Imunisasi Dunia ini diharapkan lebih banyak diskusi antara masyarakat, dokter, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya untuk membantu meningkatkan pemahaman tentang vaksinasi dan booster yang relevan bagi anak dan dewasa yang mungkin telah tertunda, terlewatkan, atau sekarang dijadwalkan. Dengan cara ini, keluarga dapat lebih terlindungi dari munculnya kembali penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin di masa depan.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat