unescoworldheritagesites.com

Pekan Imunisasi Dunia, GSK Indonesia bersama Kemenkes dan Empat Asosiasi Medis Apresiasi Tenaga Kesehatan Sukseskan Vaksinasi Lengkap - News

Kementerian Kesehatan dan empat Asosiasi Medis bersama dengan GSK Indonesia gelar Pekan Imunisasi Dunia 2024 bertema Protecting Our Future Together  (Sadono )

: Indonesia saat ini merupakan negara terpadat ke-4 di dunia dengan tingkat angka kelahiran mencapai 4.6 juta dan populasi 50 tahun ke atas yang terus meningkat (sekitar 60 juta). Jumlah ini diperkirakan akan bertambah di tahun-tahun mendatang.

Melihat demografi ini, Indonesia berada pada titik kritis terkait pengelolaan kesehatan masyarakat dalam hal optimalisasi produktivitas masyarakat Indonesia. Dengan demikian, penting untuk melihat kesehatan - dan berbagai cara untuk mempromosikan kesehatan yang baik - sebagai bentuk investasi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan lebih dari 140.000 orang meninggal akibat campak pada tahun 2018 dengan sebagian besar kematian terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun. WHO juga memperkirakan 24,1 juta kasus pertusis (batuk rejan) pada anak di bawah usia 5 tahun di seluruh dunia pada tahun 2014, sebagian besar kematian (53%) terjadi pada bayi di bawah usia satu tahun.

Baru-baru ini, meningkatnya tingkat penyakit kronis di antara kelompok usia yang lebih muda juga memberikan tekanan besar pada sistem kesehatan dan sosial ekonomi negara. Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini diperlukan perubahan paradigma yang berbasis pengobatan ke pola pikir pencegahan yang lebih comprehensive. Memperluas manfaat vaksinasi untuk melindungi diri terhadap penyakit menular dari masa kanak-kanak hingga usia lanjut menjadi sangat penting.

Baca Juga: Wenny Haryanto Sosialisasi Germas: Imunisasi Bayi Penting

Kementerian Kesehatan dan empat Asosiasi Medis bersama dengan GSK Indonesia,  perusahaan biofarmasi global dengan tujuan untuk menyatukan sains, teknologi, dan bakat untuk mengatasi penyakit bersama yang telah berpengalaman  65 tahun lebih pada vaksinasi, menekankan pentingnya vaksinasi lengkap bagi seluruh kelompok usia dalam menyambut Pekan Imunisasi Dunia (PID) 2024.

Diharapkan, melalui vaksinasi lengkap, generasi muda dan lansia dapat hidup sehat dan aktif, sehingga dapat berkontribusi pada perekonomian dengan memperpanjang produktivitas dan mengurangi beban biaya perawatan kesehatan. 

dr. Mohammad Syahril Mansyur, Sp.P., MPH, Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI mengatakan, “Pemerintah telah menyusun fokus agenda Program Imunisasi Nasional 2024, dengan tema ‘untuk seluruh kelompok usia’, serta mengantisipasi segala tantangan yang mungkin muncul dalam pemenuhan tingkat vaksinasi secara keseluruhan di kalangan anak-anak dan dewasa.

Sebagaimana disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bahwa pemberian vaksinasi menjadi sangat penting dalam menciptakan masyarakat Indonesia yang sehat sekaligus sebagai bekal untuk menuju Indonesia Maju 2045 dan menekankan bahwa vaksinasi bukan hanya untuk anak-anak tapi juga kelompok dewasa, karena prinsipnya adalah melatih sistem imun tubuh agar bisa melawan penyakit menular10.

Pada kesempatan ini, Pemerintah juga menyampaikan dukungan atas inisiatif yang dilakukan oleh GSK Indonesia dalam memberikan apresiasi kepada para pemangku kepentingan terkait, mulai dari asosiasi hingga sektor swasta atas kontribusi dan kegigihan mereka dalam menyukseskan Program Imunisasi Nasional.” katanya pada peringatan PID 2024 di Hotel Marriott, Rabu (15/5/2024).

Baca Juga: Indonesia Alami Outbreak Polio, Pemerintah Canangkan Imunisasi IPV 2

IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), salah satu Asosiasi Medis di Indonesia turut berkomitmen dalam menyukseskan Program Imunisasi Nasional melalui upaya peningkatan perlindungan bagi anak-anak dari Vaccine-Preventable Diseases (VPD).

Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K), Ketua Satgas Vaksinasi IDAI mengatakan, “Indonesia telah mengalami penurunan cakupan vaksinasi yang cukup berdampak pada target vaksinasi nasional terlebih pada masa pandemi, Dari tahun 2018-2023 secara akumulatif jumlah anak yang tidak mendapatkan vaksinasi sama sekali mencapai 1,8 juta anak11.

Oleh karena itu, IDAI akan mengimplementasikan serangkaian strategi, seperti menyampaikan pentingnya keterampilan komunikasi dokter dalam menginformasikan topik-topik terkait masalah vaksinasi untuk mengatasi keraguan dan disinformasi terhadap vaksinasi di masyarakat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat