unescoworldheritagesites.com

Gempa Turki, Dua WNI Tewas dan 85 Siap Dipulangkan, Menko PMK Pimpin Delegasi Serahkan Bantuan - News

Menko PMK Muhadjir Effendy memimpin sholat jenazah, WNI yang tewas terdampak gempa di Turki.

 
: Gempa Turki, Pemerintah Indonesia melalui Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyerahkan langsung bantuan kemanusiaan kepada korban gempa Turki.
 
Untuk membantu korban gempa Turki, Delegasi Indonesia yang dipimpin Menko PMK, tiba di Bandara Adana Sakirpasa,Turki, Rabu (22/2/2023) pukul 00.00 waktu setempat (pukul 04.00 WIB). 
 
Di provinsi terdampak gempa suhu hanya 7 derajat Celcius. Delegasi diplomasi kemanusiaan untuk gempa Turki, yang dipimpin Menko PMK itu berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, Selasa (21/2/2023) pukul 10.00 WIB.
 
 
Menko PMK disambut anggota Dewan Penasihat Kebijakan Luar Negeri Turki Murat Salim Esenli, yang mewakili pemerintah Turki, dan  Duta Besar Indonesia untuk Turki Lalu Muhamad Iqbal. 
 
Menko PMK menyerahkan bantuan secara simbolik, kepada Salim Murat. Dia juga menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo untuk seluruh rakyat Turki. 
 
“Pertama atas nama Pemerintah Indonesia menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo, menyampaikan duka yang mendalam dari beliau, untuk pemerintah dan seluruh rakyat Turki yang sedang mengalami musibah kebencanaan, akibat gempa yang terjadi di Turki beberapa hari yang lalu (6/2/2023)," jelas Menko PMK.
 
 
Seperi diketahui, Presiden Joko Widodo memerintahkan delegasi Indonesia. Untuk berkunjung sekaligus membawa bantuan tahap ketiga korban bencana alam di Turki. 
 
Pemerintah Indonesia terus memberikan dukungan dan bantuan, baik berupa personal maupun logistik. Untuk bantuan personal, Pemerintah Indonesia sebelumnya telah memberangkatkan Tim MUSAR (Medium Urban Search and Rescue). Untuk mencari dan menemukan korban, serta Tim EMT (Emergency Medical Team) yang menangani kedaruratan.
 
Sedang, untuk bantuan logistik, Indonesia memberikan berbagai bantuan seberat 140 ton. Berupa kebutuhan-kebutuhan dasar seperti tenda pengungsi, tenda keluarga, tenda regu, pakaian dewasa, pakaian anak, selimut, kantong tidur, velbed, makanan siap saji, rendang sapi, matras, hygiene kits, jaket anak, jaket dewasa, genset 2KVA, dan kain kafan. 
 
 
Selain itu, juga uang tunai USD 1 juta. Jumlah yang setara juga dikirim ke Suriah
 
Menko PMK menyatakan, selain bantuan logistik Indonesia juga siap membantu Turki, setelah masa darurat bencana berakhir, pada tahap rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa.
 
"Sebagaimana kita sudah biasa menangani di Indonesia, itu setelah tahap darurat bencana nanti ada tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. Ada kemungkinan kita juga akan tetap terlibat pada tahap nanti rehabilitasi dan rekonstruks," tutur Menko PMK. 
 
Dia menerangkan, Indonesia akan menularkan pengalamannya dalam menangani tahap-tahap rehabilitasi dan rekonstruksi di Tanah Air. 
 
 
Menko PMK, yang mengenakan jaket tebal menyatakan, keprihatinannya atas peristiwa bencana gempa bumi di Turki dan Suriah yang menewaskan puluhan ribu warganya. 
 
“Intinya kita mendoakan agar seluruh korban bisa ditemukan dengan selamat. Semoga Turki bisa segera bangkit kembali menjadi lebih kuat dari yang sebelumnya” imbuh Menko PMK.
 
Menko PMK rencananya akan berada di Turki hingga Kamis (23/2/2023) dan melakukan kunjungan ke Hatay Expo yang jadi tempat penanganan bencana. Di sana Menko PMK meninjau Tim INASAR (Indonesia Search and Rescue). 
 
 
Kunjungan akan berlanjut ke Antakya guna melihat secara langsung lokasi yang paling terdampak bencana gempa bumi Turki. Lalu menuju Hassa Distrik untuk penyerahan simbolis bantuan Pemerintah Indonesia kepada Pemerintah Turki, sekaligus mengunjungi rumah sakit lapangan dan dapur umum Indonesia. 
 
Pada bencana ini, dua WNI  menjadi korban meninggal dunia. Yakni  Irma Lestari asal Lombok dan Ni Wayan Supini asal Bali. Kedua jenazah dipulangkan ke Tanah Air pada Rabu (22/2/2023) waktu setempat. 
 
Sebelum dipulangkan, salah satu jenazah sempat disholatkan dengan dipimpin Menko PMK. Setelah jenazah ditemukan, proses identifikasi dilakukan oleh Tim DVI Polri yang berada di Hatay. Dari hasil identifikasi, kedua jenazah yang ditemukan dapat dikonfirmasi identitasnya.
 
 
Selain itu, 85 WNI yang selamat dari gempa juga akan dipulangkan. Pada kesempatan itu, Menko PMK juga bertemu dengan WNI terdampak gempa yang akan diberangkatkan ke Jakarta. 
 
Pesawat yang membawa bantuan ke Turki saat kembali ke Tanah Air akan membawa dua jenazah WNI yang meninggal, ditambah 85 WNI yang terkena dampak gempa.
 
Delegasi Indonesia yang dipimpin Menko PMK terdiri dari Kepala BNPB Suharyanto, Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Diah Pitaloka, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang, Sekretaris Menko PMK Andie Megantara, Deputi Operasi Pencarian dan Pertolongan Kesiapsiagaan BASARNAS Ribut Eko Suyatno, Deputi PIP Bidang Polhukam PMK Iwan Taufiq Purwanto, serta Inspektur Utama BNPB Tetty Saragih.
 
 
Menko PMK dan rombongan akan langsung menuju Provinsi Hatay, yang merupakan salah satu wilayah terdampak parah akibat gempa. Saat ini dilaporkan suhu di Provinsi Hatay berkisar  6 derajat. 
 
Menurut laporan Turki diguncang gempa besar lagi pada Senin (20/2/2023) pukul 20.04 waktu setempat. Gempa Turki kali ini berkekuatan magnitudo 6,4.*** 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat