unescoworldheritagesites.com

Pengunjung Museum Tekstil 8.136 Orang, Ada Yang Belajar Membatik - News

Dari kiri atas searah jarum jam. 1.Museum Tekstil. 2.Belajar batik di pendopo museum. 3. Taman tanaman pewarna alami. 4.Ariyani bersama Walikota dan Ketua Dekranasda Jaktim.

JAKARTA: Pengunjung Museum  Tekstil di Jl KS Tubun no.4, Jakarta Barat, bulan November 2020  tercatat 163 orang dan Desember sampai tanggal 8 mencapai 41 orang. Bila dipukul rata relatif stabil per hari antara 6 sampai 7 orang. Dari seluruh pengunjung Museum Tekstil sebanyak 8.136 orang, tercatat yang belajar batik dan mencelup dengan pewarna alami ada 919 orang atau 11,3%-nya.

Demikian diungkapkan Kepala Satuan Pelayanan (Kasatpel) Museum Tekstil, Triyadi Purnomo Kamis (10/12/2020).

Dikatakan oleh Triyadi,  Museum Tekstil selain memiliki ribuan kain batik dan tenun ikat maupun busana tradisional  dari berbagai daerah di Nusantara dan manca negara, juga memiliki koleksi alat tenun bukan mesin (ATBM) dan taman tumbuhan bahan pewarna alami.

Tercatat 26 jenis tanaman untuk bahan pewarna alami di taman belakang museum tersebut. Dari tanaman itu ada yang diambil daunnya, buahnya, bunganya, daun maupun kulit batangnya. 

Menurut Triyadi Purnomo, untuk belajar membatik sekaligus mewarnai, mencelup dan membabar batik dilakukan di Pendopo Batik di belakang Galeri Batik Indonesia. Sedangkan ruang pamer koleksi museum berada di gedung utama.

Sementara Ardi Hariyadi,  S.Sn,  selaku Pamong Budaya menjelaskan 26 tanaman pewarna alami tersebut tumbuh di taman belakang Museum Tekstil.

 Dijelaskan,  tanaman di taman museum tersebut di antaranya kembang  telang/teleng (Clitorea Ternatea L) untuk warna biru. Dalam bahasa Inggeris Blue Pea.

Ada lagi Tarum, Indigo. Nama Latinnya Indigofera Tinctoria L. Untuk warna coklat ada pohon mahoni (swietenis mahagoni) yang diambil batang dan daunnya.

Pohon Jati (tectonia grandis) juga tersedia di sini yang diambil daunnya untuk warna coklat. Sedang untuk warna hijau ada pohon jambu biji yang diambil kulit kayunya. Sedangkan kembang sepatu (hibiscus rosa sinensis)  diambil bunganya untuk menimbulkan warna ungu. Ada juga pohon pinang (Areca Catechu L.) dan Kesumba (Bixa Orellana). 

Ariyani dari Beranda Batik yang meraih Juara II Desain Batik Jakarta Timur 2020 mengatakan beberapa kali dia mengunjungi Museum Tekstil. Dia pun tahu di museum itu ada workshop batik dan tanaman untuk pewarna alami. "Tetapi saya tidak belajar batik di situ melainkan dari guru batik dari Pekalongan yang didatangkan oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo tahun 2012," kata Aryani.

Sementara Nathalia peraih Juara I Lomba yang sama mengaku sudah pernah belajar bikin ecoprint dan belajar  mewarnai batik dengan  pewarma alam di museum itu. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat