: Prodi Teknik Mesin Umsida melakukan Memorandum of Understanding (MoU) sekaligus Memorandum of Agreement (MoA) dengan Kepala Desa Madiredo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dalam penanganan dan pemanfaatan sampah plastik.
Kerja sama Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) dan Desa Madiredo, dipicu dari masalah sampah yang ada di desa tersebut. Sampah di desa itu, per harinya bisa mencapai 5 ton, dapat dibayangkan bagaimana menanganinya.
Hal ini yang mendorong Program Prodi Teknik Mesin Umsida melakukan MoU atas nama Fakultas Teknik Sains dan Teknologi Umsida dan MoA dengan Kepala Desa Madiredo.
Baca Juga: Penerima BSU, Menaker Tinjau Langsung di Tiga Wilayah
Kerja sama yang dilakukan adalah Umsida membantu penanganan dan pemanfaatan sampah plastik.
"Yaitu dengan pembuatan mesin tekan (press), untuk pengepakan (packaging) sampah-sampah plastik," terang dosen Prodi Teknik Mesin UMSIDA, sekaligus sebagai penanggungjawab kegiatan Dr Prantasi Harmi Tjahjanti SSi MT,
Pada kegiatan ini, Prantasi dibantu enam mahasiswanya, sekaligus sebagai bahan skripsi. Yaitu Agus, Septian, Fuad, Henry, Febriyan, serta Rexy.
Baca Juga: Penurunan Stunting, BKKBN Bersama Swasta Perkuat Kemitraan Untuk Percepatan
Perlu diketahui, Desa Madiredo memiliki lima dusun. Yaitu Dusun Bengkaras, Dusun Sobo, Dusun Delik, Dusun Lebo, serta Dusun Sumber Mulyo. Dusun Lebo memiliki dua anak dusun yakni Anak Dusun Sidodadi dan Meduran.
Kepala Desa Madiredo Mahfud, sangat bersemangat untuk memajukan desanya. Bermodalkan beberapa destinasi wisata yang ada, Madiredo cukup menarik untuk dikunjungi wisatawan.
Seperti Telaga Madiredo, merupakan salah satu destinasi wisata yang terletak di Dukuh Meduran. Telaga ini memiliki air yang sejuk dan bersih.
Baca Juga: Salurkan BSU, Menaker Berikan Pada Pekerja RS St Elizabeth Secara Simbolisssa
Wisata Petik Apel, merupakan kebun apel yang terletak di Dusun Bengkaras, Desa Madiredo. Kebun apel yang begitu luas dengan produksi apel terbesar, khususnya apel Malang.
Olahan Apel, hasil panen apel tidak hanya di jual di pasaran. Tapi oleh masyarakat setempat dengan kreatif mengolah hasil panen apel. Dan, ini menjadi sebuah kegiatan yang menarik, untuk dimunjungi, serta menjadiudd tambahan mata pencaharian warga.