unescoworldheritagesites.com

Pembangunan Skybridge Di Tanah Abang Dikebut - News

Jembatan penghubung ( Skybridge) di Tanah Abang dikebut.

JAKARTA: Pembangunan skybridge Tanah Abang, Jakarta Pusat yang menyambung ke Stasiun Tanah Abang terus dikebut.

Tujuannya agar dapat beroperasi, pada akhir November ini Terkait pembangunan jembatan penghubung ini, ada lima permintaan PT KAI yang belum disepakati Pemprov DKI yaitu, arus (flow) penumpang, permasalahan aset, pintu penghubung skybridge menuju Stasiun Tanah Abang, sarana dan prasarana pendukung skybridge serta soal keamanan.

Masalah sarana prasarana, PT KAI sangat memperhatikan sisi keamanan. Sebab di dalam skybridge nanti ada 446 kios di skybridge. Jika satu kios dijaga dua orang, maka akan ada 892 orang di skybridge itu.

Selanjutnya PT KAI tidak mau para pedagang menggunakan fasilitas toilet dan fasilitas lainnya di Stasiun Tanah Abang. DKI harus bangun fasilitas pendukung toilet dan lainnya di skybridge.

Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya, Yoory C Pinontoan mengatakan, tidak ada sengketa atau polemik dengan PT KAI. Sebab, dari awal melakukan desain jembatan penyeberangan multiguna (JPM) tersebut, pihaknya selalu melibatkan PT KAI.

“Secara prinsip, mereka sudah mengatakan sangat mendukung pembangunan JPM ini. Hanya masalah sekarang ini, belum ada akses langsung ke JPM itu. Tinggal menunggu penyelesaian dari kita saja,” kata Yoory, Rabu (14/11/2018).

Ia membenarkan PT KAI meminta pihaknya membangun fasilitas toilet bagi para pedagang kaki lima (PKL) di JPM tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi orang-orang yang tidak berkepentingan masuk ke stasiun lalu menggunakan toilet seenaknya.

“Salah satunya adalah toilet. Jangan sampai dengan adanya JPM ini, orang-orang tidak berkepentingan masuk ke stasiun hanya untuk menggunakan toilet. Jadi kita harus menyiapkan toilet sendiri. Secara teknis bisa kok. Masih ada area di halte. Kita akan buat permanen,” katanya.

Diakuinya, permintaan membuat toilet sendiri di luar dari perencanaan yang ada. Namun, pihaknya tidak kaku, sehingga permintaan PT KAI pasti akan dipenuhi.

Permintaan lainnya, seperti keamanan dan lainnya, Yoory menegaskan akan merealiasikannya saat pembangunan JPM sudah rampung. Ditargetkan, pembangunan skybrige akan rampung pada 24 November 2018.

“Begitu sudah jadi, kita lihat kondisi di lapangan. Apa sih yang dibutuhkan. Itu keliahtan oleh PT KAI, seperti toilet, terus pengamanannya harus kita siapin. Memang kita ada pengamanan di sana dari PD Pembangunan Sarana Jaya gabung dengan PT KAI,” ujarnya.

Terkait biaya kebersihan, perawatan skybridge dan keamanan, semua ditanggung oleh para PKL. Karena nantinya, ketika mereka menempati kios di JPM tersebut, mereka akan ditarik iuran perdagangan sebesar Rp 500.000 per bulan. “Itu untuk kebersihan, perawatan dan keamanan,” tuturnya.

Diungkapkannya, saat ini pembangunan fisik skybridgeTanah Abang sudah menuju angka 96 persen. Karena itu, ia yakin pada 24 November, pembangunan sudah selesai.

Setelah pembangunan rampung, maka pada tanggal 24 November juga, PKL akan ditempatkan di skybrige. Ia mengharapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat turut mengamankan Jalan Jatibaru Raya yang berada dibawah JPM, agar tidak ada PKL yang turun ke bawah untuk berjualan di sana.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat