unescoworldheritagesites.com

Sisi Humaniora Dibutuhkan Untuk Hadapi Perubahan Dalam Revolusi Industri 4.0 - News

Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Atal Sembiring Depari, memberikan materi dalam penyerahan penghargaan ICCA (Indonesia Corporate Secretary dan Corporate Communication Award)  IV 2019, di Sahid Jaya Hotel, Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (22/2/2019)

SOLO: Revolusi industri 4.0 secara fundamental mengakibatkan  berubahnya cara manusia berpikir, cara hidup, dan cara berhubungan satu dengan yang lain. Untuk menghadapi perubahan yang begitu cepat dalam revolusi industri 4.0, tidak hanya dibutuhkan kesiapan kemajuan teknologi dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) saja.

"Tetapi juga kemampuan menguasai alat dan teknologi, serta sisi humaniora agar dampak negatif dari perkembangan teknologi dapat ditekan," jelas Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Atal Sembiring Depari, dalam acara penyerahan penghargaan ICCA (Indonesia Corporate Secretary dan Corporate Communication Award)  IV 2019, di Sahid Jaya Hotel, Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (22/2/2019).

Selain memberikan dampak positif, perubahan dalam revolusi industri 4.0 juga memberikan dampak negatif. Diantaranya, dengan kemudahan berkomunikasi massal via internet dalam praktiknya memunculkan euphoria.

"Banyak pengguna internet terjebak pada konsep kebebasan yang tidak tepat, seringkali berubah menjadi kebebasan untuk membenci dan mendistorsi informasi," katanya.

Bahkan kritik dapat berubah menjadi ujaran kebencian. Sedangkan dampak positif dari perubahan dalam revolusi industri 4.0 terjadi di berbagai bidang. Diantaranya bidang industri komunikasi dimana terjadi fenomena meleburnya batas antara berbagai jenis media massa konvensional seperti koran, majalah, radio, televisi dan film. Karena saat ini semuanya bisa hadir bersama-sama dalam satu ruang yang difasilitasi internet.

"Ini yang mendorong lahirnya era konvergensi media," katanya lagi.

Selain dihadiri Ketua Umum PWI Pusat, acara tersebut juga dihadiri Dewan Kehormatan Perhumas Indonesia, Prof Widodo Muktiyo, serta Plt Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika Ferdinandus Setu.

Sementara itu, Ketua Dewan Juri ICCA yang juga Founder dan CEO Economic Review IV, Irlisa Rachmadiana, mengatakan acara tersebut sudah keempat kalinya dilaksanakan.

"Penghargaan diberikan kepada perusahaan swasta, BUMN maupun BUMD yang bisa merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi program komunikasi korporat secara strategis," paparnya.

Penghargaan dibagi dalam beberapa kategori. Yakni BUMN, anak BUMN, BUMD, swasta, web-site, corporate secretary, corporate communication, serta public relation. Pada kesempatan itu, seluruh tamu undangan juga diajak mengunjungi Monumen Pers Nasional untuk mengenalkan sejarah pers di Indonesia.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat