unescoworldheritagesites.com

Sesuai Ajaran Gus Dur, Komunitas Gusdurian Kunjungi Dokter Lo - News

Komunitas Gusdurian mengunjungi dokter Lo, dokter dermawan yang tidak pernah menarik biaya para pasiennya

SOLO: Komunitas Gusdurian mengunjungi dokter Lo Siauw Ging di Rumah Sakit (RS) Kasih Ibu Solo, Jawa Tengah, Kamis (14/3/2019). Dokter Lo, adalah dokter dermawan yang tidak pernah menarik biaya periksa terhadap pasien-pasiennya.

Menurut koordinator Gusdurian Solo, Qoyim, apa yang dilakukan dr Lo selama ini merupakan implementasi dari nilai-nilai yang diajarkan Gus Dur. Pada kesempatan itu, komunitas Gusdurian juga memberikan buku Gus Dur berjudul Islam Nusantara dan Kewarganegaraan Bhineka.

"Dalam melayani pasien saya tidak pernah melihat agama, suku, atau ras. Saya tidak menarik biaya, karena orang tidak mampu berhak juga untuk sehat," ujar dr Lo disela-sela menerima kunjungan komunitas Gusdurian.

Menurut dr Lo, semua pasien yang datang tidak pernah dibedakan. Orang tidak mampu, anak-anak yatim piatu dan masyarakat umum lainnya bisa berobat di tempat praktiknya di Kampung Jagalan Solo tanpa dipungut biaya. Tidak hanya itu, dokter berusia 84 tahun tersebut juga sering menebus harga obat di apotik untuk pasien-pasien tidak mampu.

"Biayanya ada dari dana pribadi ada juga dari donasi. Saya tidak punya anak, jadi kebutuhan saya tidak besar," katanya.

Apa yang dilakukannya tersebut mencontoh sosok dr Oen, yang namanya saat ini menjadi nama rumah sakit di Kota Solo. Dokter Lo sempat jatuh sakit dan dirawat di RS beberapa hari. Hanya satu hari setelah keluar dari rumah sakit, dr Lo langsung kembali praktik seperti biasa. Setiap hari Senin hingga Jumat pukul 9.30 hingga 11.30 praktik di RS Kasih Ibu.

"Tiap sore praktik di rumah tapi sekarang pasiennya berkurang. Karena saya juga sudah tua," katanya lagi.

Dirinya berpesan kepada dokter-dokter muda agar mau melayani semua masyarakat. Pada kesempatan itu, komunitas Gusdurian juga sempat mendoakan dr Lo.

Koordinator Gusdurian Solo, Qoyim, mengatakan kegiatan yang dilakukan tersebut sebagai bentuk empati dan simpati kepada dr Lo. Sosok dr Lo dinilai memberikan kontribusi besar bagi masyarakat Solo terutama bidang kesehatan. "Apa yang dilakukan dokter Lo sama seperti ajaran Gus Dur yakni memberikan sesuatu tanpa memandang suku, agama, dan ras," jelasnya.

Selain itu juga untuk menjaga keragaman di Indonesia, meskipun berbeda agama tetapi tetap mendoakan. "Nilai-nilai Gus Dur yang ditulis dalam buku yang diserahkan ke dokter Lo, sama seperti yang telah dilakukan dokter Lo," pungkasnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat