unescoworldheritagesites.com

David Hidayat : Penjualan Jamu Herbal Dan Suplemen Jadi Penopang Pendapatan Terbesar SIDO - News

Presdir SidoMuncul David Hidayat

SEMARANG: PT Industri Jamu dan Farmasi SidoMuncul Tbk membukukan laba Rp 374,12 Miliar. Laba bersih SidoMuncul meningkat sebesar 28,22 persen dari periode semester pertama tahun lalu.

David Hidayat selalu Presiden Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi SidoMuncul Tbk menegaskan perusahaan jamu paling modern dan telah memenuhi kriteria sebagai industri farmasi nasional ini mampu mencetak pertumbuhan penjualan dobel digit pada semester pertama 2019.

"Puji Tuhan, SidoMuncul telah mencatat pendapatan Rp 1,41 Triliun, terjadi kenaikan hingga 10,66 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu," ujar David Hidayat kepada pers disela-sela inspeksi di lokasi proyek Hotel, Apartemen, dan Supermall Tentrem di Jalan Gajah Mada, Simpang Lima, Semarang, Rabu (24/7/2019).

Putra bungsu mendiang Jahja dan Desy Hidayat yang tak lain adalah generasi ketiga SidoMuncul ini menjelaskan perolehan margin laba kotor korporasi sepanjang enam bulan pertama tahun 2019 telah mencapai 53,77 persen, lebih tinggi daripada tahun lalu yang masih berada di angka 49,90 persen. Ini disebabkan kenaikan beban pokok penjualan pada semester pertama lalu yang lebih rendah daripada kenaikan penjualan.

Menurut David Hidayat yang telah setahun lebih memimpin emiten berkode saham SIDO ini, dari lini penjualan jamu herbal dan suplemen diklaim masih menjadi penopang pendapatan perusahaan tahun 2019.

"Kontribusi segmen ini meraup Rp 943,10 Miliar atau 66,88 persen dari total pendapatan semester pertama. Sedangkan bisnis makanan dan minuman mencatat penjualan Rp 403,45 Miliar atau sebesar 28,61 persen dari total pendapatan. Sisanya pendapatan yang diraih berasal dari segmen farmasi,"urai David.

Pada akhir Juni, SIDO memiliki total aset Rp 3,27 Triliun, turun tipis dari akhir Desember 2018 yang sebesar Rp 3,34 Triliun. Total ekuitas perusahaan jamu yang awalnya sebagai usaha rumahan yang didirikan oleh Ny Rahmat Sulistio ini naik menjadi Rp 2,97 Triliun dari sebelumnya Rp 2,90 Triliun. Sedangkan total liabilitas turun menjadi Rp 304,21 Miliar dari akhir Desember yang masih sebesar Rp 435,01 Miliar***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat