.jpeg)
JAKARTA: Seiring dengan pengangkatan Direktur Umum & Direktur Teknik PT PAM Jaya Sutan Maizo Rusdi oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, semakin banyak pihak yang kecewa.
Salah satu pihak yang memprotes itu adalah Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jakarta Pusat RH Victor Aritonang.
Ia mengaku kecewa karena posisi yang demikian penting diisi oleh orang-orang yang tidak kafabel. Bahkan Sutan saat menjabat di salah satu BUMD Provinsi Jawa Barat, disuntik dana triliuanan rupiah, namun PT Agronesia tidak bisa berkembang dengan baik. PT Agronesia menenggak iuran PBJS nilainya mencapai miliaran rupiah.
Kinerja PAM Jaya masih minimalis, kontribusi ke Pendapatan Asli Daerah (PAD) DKI sangat kecil. Malah ada rencana minta dana Penanaman Modal Daerah (PMD) dari APBD DKI, tapi yang disuruh mengelola malah orang-orang tak kafabel. Victor Aritonang mengatakan,
"Semestinya Pak Gubernur lebih selektif dalam menempatkan orang-orang yang akan menduduki pos strategis.Jangan hanya karena balas jasa atau hal lain yang sifatnya pragmatis dan transaksional," katanya Victor.
Kekecewaan Kadin Jakpus dilatarbelakangi dengan diangkatnya Sutan Maizon Rusdi sebagai Direktur Umum PAM Jakarta yang dinilai bermasalah. Kadin menyarankan agar Gubernur DKI Anies Baswedan meninjau ulang dan menggantinya dengan orang yang lebih kafabel dan tidak bermasalah.
Saat ini, kata Victor Aritonang yang juga Ketua OK OCE DKI Jakarta menambahkan, PAM Jaya bersama dua operator swasta, PT Aetra dan Palyja, belum mampu melayani dan mendistribusikan air bersih ke seluruh warga Jakarta.
Tingkat kehilangan/Kebocoran air bersih di Jakarta masih tinggi. Di atas 38 persen hingga medium 2020 ini.
"Anehnya. Ada pergantian pimpinam malah diangkat orang yang bermasalah di BUMD Jawa Barat PT Agronesia. Ini tidak benar," kata Victor Aritonang menegaskan.