: Tatkala ada masalah kemanusiaan di mana pun, Baznas RI selalu terdepan membantu masyarakat. Baik penanganan kebencanaan, masalah sosial dan kemiskinan ekstrem.
"Baznas selalu terdepan dalam penanganan bencana, dan masalah sosial lainnya. Setiap ada bencana kami hadir, tetapi Tanggap Bencana Baznas sudah ada di sana lebih dulu. Kami apresiasi atas kinerja Baznas yang sudah baik dalam membantu pemerintah," ujar Deputi VI Kemenko PMK, Prof Warsito SSI, DEA, PhD saat menyampaikan sambutan di Rakornas Baznas 2023 di the Sultan Hotel, Senayan, Jakarta, Kamis (21/9/2023).
Warsito menyampaikan penghargaan atas peran Baznas dalam menangani kemiskinan ekstrem di Indonesia.
Baca Juga: Tegas, Baznas Larang Dana ZIS Digunakan untuk Kepentingan Politik Praktis
"Bantuan Baznas menangani kemiskinan ekstrem sudah bagus, namun perlu lebih ditingkatkan lagi, perlu berkolaborasi dengan semua pihak. Saat ini angka kemiskinan ektrem di Indonesia masih 1,7 persen. Dan, angka ini harus terus kita kurangi, dengan program- program pemberdayaan ekonomi masyarakat, sehingga pada 2024 nanti angka kemiskinan ekstrem ini menjadi 0 persen," kata Warsito yang mewakili Menteri Koirdinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendi.
Warsito menambahkan, kemiskinan ekstrem paling tinggi ada di Indonesia bagian timur.Provinsi Papua menempati posisi pertama dengan 13 persen. Disusul Provinsi Papua Barat masih ada 8 persen.
"Kita terus mendorong Pemprov Papua dan Papua Barat dengan melakukan intervensi program pengentasan kemiskinan ekstrem dengan sejumlah program pemberdayaan masyarakat, sehingga angka kemiskinan ekstrem di sana terus berkurang," kata Warsito lagi.
Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Paparkan Tiga Strategi Transformasi Tata Kelola ZIS di Rakornas Baznas
Ia menambahkan, masih ada 20 persen pemprov di Indonesia yang kemiskinan ekstremnya di bawah angka nasional. Namun ada 14 persen pemprov yang sudah atas presentasi nasional.
"Di DKI Jakarta sebagai barometer nasional masih ada kemiskinan ekstremnya sebanyak 0,66 persen," kata Warsito.
Ia menambahkan, Menteri Koordinator Pembangun Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendi terus mendorong pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/ kota untuk meningkatkan program dan. intervensi kepada masyarakat, dan khususnya penanganan stunting.
Baca Juga: Terdampak Kemarau, Baznas (Bazis) DKI Jakarta Salurkan 6 Ribu Liter Air Bersih di Wilayah Kalideres
"Kemenko PMK telah menuiapkan sejumlah program Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang melibatkan Pemprov dan Pemkab/ Pemkot seluruh Indonesia agar indeks pembangunan manusia kita terus meningkat," kata Warsito. ***