unescoworldheritagesites.com

Bacaleg ini Beri Klarifikasi Soal Tuduhan Klaim Bantuan Air Bersih PAM Jaya di Muara Angke - News

Caleg DPRD DKI Jakarta Tri Waluyo



SUARAKARYA. ID: Tokoh muda Jakarta Utara yang juga vakal calon legislatif  (Bacaleg) DPRD DKI Jakarta dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Tri Waluyo, memberikan klarifikasi soal namanya yang dituduh telah mengklaim bantuan air bersih kiriman PAM Jaya di Rusunawa Buddha Tzu Chi Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara.

Tri menyatakan, dirinya tidak mengetahui urusan pengiriman air bersih itu lantaran dirinya sedang berada di luar kota selama beberapa hari belakangan.

“Kebetulan saya nih masih di Jawa sudah tiga hari ini, jadi persoalan air bersih apa itu sebenarnya saya juga nggak mengklaim dan nggak ini, saya juga nggak tahu tuh,” kata Tri saat dihubungi, Jumat petang (22/9/2023).

Baca Juga: Kolaborasi Merdeka Copper Gold dan Baznas Bantu 640.000 Liter Air Bersih untuk Warga Cengkareng

 Tri juga mengaku heran mengapa sampai ada warga yang menyebut-nyebut namanya telah mengklaim bantuan air bersih tersebut.

Ia pun telah mengonfirmasi polemik ini ke tim lapangan dan mendapatkan informasi bahwa ada mantan ketua RW yang memang menghubungi PAM Jaya terkait krisis air bersih di rusun tersebut.

Pihak PAM Jaya lalu mengirimkan bantuan berupa tangki air bersih yang sebelumnya diminta oleh mantan ketua RW 011 Pluit yang diketahui bernama H. Khafidin.

Baca Juga: Tidak Lagi Kesulitan Air Bersih, Ratusan Warga Duri Kosambi Sampaikan Terima Kasih Kepada PAM Jaya

“Justru saya langsung konfirmasi ke tim, ada nggak yang ngirim air bersih. Ada yang bilang bahasanya sih gini ‘saya ngirim, mantan RW 011 Pak Haji Khafidin, cuman PO itu kan atas nama saya (Khafidin) dan saya nggak pernah bawa-bawa ini dari caleg lah, dari ini, nggak saya bawa-bawa cuman ini kepedulian kita saja sebagai masyarakat’,” tutur Tri menirukan ucapan mantan ketua RW tersebut.

“Tapi saya belum pernah ada berita atau ada kabar ini Pak Tri kita ngirim sekian, ini Pak Tri kita ngebantuin RT ini, RW ini, saya belum ada laporan itu. Karena kebetulan saya pas itu kan langsung ke Jawa,” ucapnya.

Sementara itu,  Direktur Pelayanan PAM Jaya Syahrul Hasan  menyatakan, tidak ada bacaleg yang mengatasnamakan dirinya sendiri sebagai pengirim bantuan air bersih dari PAM Jaya.

Baca Juga: Meriahkan 1 Abad NU, Ribuan Warga Lintas Agama Ikuti Jalan Sehat di Penjaringan

Menurut Syahrul Hasan, PAM Jaya mengirimkan truk tangki air ke Rusun Muara Angke berdasarkan permintaan warga.

"Pengiriman ini biasanya bisa berasal dari permintaan warga secara langsung ke PAM Jaya," ucap Syahrul saat dihubungi wartawan  melalui pesan singkat, Rabu (20/9/2023).

"Atau juga karena PAM Jaya melihat harus menyegerakan penyediaan air ke warga karena case tertentu," ucapnya.

Dalam kondisi krisis air di Rusun Muara Angke, Syahrul menegaskan PAM Jaya berupaya memaksimalkan pengiriman bantuan air bersih.

Baca Juga: Caleg DPRD DKI Ibnu Sulistyo Bertekad Membantu Kesulitan Masyarakat Kelas Bawah

Pengiriman tangki air bersih ini sebagai solusi sementara bagi pemenuhan kebutuhan air warga di rusun tersebut.

"Kami menyediakan dan mengirim mobil tangki sebagai aksi dan solusi sementara dari belum optimalnya pelayanan PAM Jaya," kata Syahrul.

Diberitakan sebelumnya, warga penghuni Rusunawa Buddha Tzu Chi Muara Angke memprotes oknum bacaleg yang mengklaim bantuan air bersih dari Perumda PAM Jaya.

Warga meminta oknum bacaleg tersebut tidak mengambil kesempatan di tengah kesempitan.

Salah seorang penghuni rusun Henidar (48) menuturkan, oknum caleg tersebut mengatasnamakan dirinya sebagai orang yang mengirimkan bantuan truk tangki air bersih kepada para warga di rusun.

"Hari ini ada delapan tangki, kemarin ada beberapa tangki yang masuk kalau tidak salah delapan dan semua atas nama caleg," kata Henidar di lokasi, Rabu (20/9/2023).

Henidar pun merasa dimanfaatkan oleh oknum bacaleg itu. Menurut dia, sang bacaleg memanfaatkan kesusahan warga untuk kepentingan pribadinya.

"Maksud saya, jangan manfaatkan momen ini untuk kepentingan pribadi bacalegnya," ujarnya.

Adapun krisis air bersih di Rusun Buddha Tzu Chi Muara Angke sudah terjadi hampir dua pekan lamanya.

Sebelum air mati, warga sudah dapat peringatan satu hari sebelumnya, namun tidak jelas apa alasannya.

"Kalau air, khususnya rumah susun sudah terlalu sering. Kita ini pemberitahuan dari tanggal 8 September mau mati air," ucap Henidar.

Warga pun pada Rabu sore ini bertemu dengan petugas dari PAM Jaya untuk mengeluhkan masalah mereka. Namun, belum ada titik terang dari pertemuan ini.

Petugas hanya menjanjikan akan mengirim suplai air secara maksimal bagi warga.

"PAM menjanjikan nanti kita dipasang tandon, karena waktu itu kita beberapa kali pernah mati air sampai lama selalu dipasang tandon. Biasanya ada 10 tandon, dua di blok B empat di blok C, empat di blok E," ucap Henidar. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat